Baju Astronot

Baju astronot atau space suits bukanlah kostum biasa yang dapat dipakai dalam perjalanan sehari-hari. Pakaian tersebut melindungi mereka dalam perjalanan luar angkasa dan telah menjadi pakaian identitas bagi para astronot. Fakta baju astronot jarang diketahui oleh banyak orang, seperti bahan pakaian tersebut atau perlindungan apa yang didapatkan para astronot saat mengenakannya. Yuk, kita berkenalan lebih jauh dengan fakta baju astronot atau space suits!

Harga Mahal Bukan Alasan Astronot Mengenakannya

Pakaian antariksa menjaga astronot agar tetap aman dari segala sesuatu yang berhubungan dengan Luar Angkasa. Pakaian tersebut dapat melindungi mereka dari suhu panas atau dingin, bahkan terdapat oksigen. Tanpa pakaian itu misi luar angkasa tidak akan pernah terjadi.

Untuk membuat space suits membutuhkan biaya lebih dari 12 juta dolar atau setara dengan 160 miliar lebih. Harganya yang mahal sebanding dengan kegunaannya. Manusia bisa saja bertahan tanpa pakaian tersebut, tetapi dalam waktu yang sangat singkat. Kita tidak akan bisa bertahan selama lebih dari 15 detik. Darah kita bisa mendidih dan langsung membeku tanpa perlindungan dari pakaian itu.

Pakaian yang tampak seperti kostum robot itu dibuat sangat rinci untuk memenuhi kebutuhan para astronot. Dari aspek lengan, kepala, dada, kaki, dan semua bagian tubuh memiliki tujuan yang spesifik. Mulai dari menyediakan oksigen hingga melindungi tubuh dari debu antariksa.

Mengapa Berwarna Putih dan Oranye?

7 Fakta Baju Astronot, Ada Alasan Mengapa Berwarna Putih!

Baju astronot tidak mengikuti mode fesyen. Warna-warna yang dipilih tidak untuk bertujuan sebagai tren. Bahkan, kedua warna space suit, yakni oranye dan putih, memiliki kegunaan tersendiri. Baju berwarna oranye digunakan saat astronot diluncurkan ke luar angkasa. Baju tersebut memiliki kegunaan untuk menstabilkan tekanan udara. Saat roket meluncur, baju itu melindungi tubuh dari tekanan udara di atas atmosfer yang terlalu rendah bagi tubuh manusia.

Warna oranye mencolok digunakan untuk mempermudah evakuasi jika terjadi kecelakaan. Selain itu, baju tersebut dilengkapi dengan berbagai survival kit seperti parasut, senter, radio, obat-obatan, dan berbagai barang lainnya.  

Selain baju berwarna oranye, ada baju astronot berwarna putih yang digunakan astronot saat berjalan-jalan di luar angkasa, seperti bulan atau Mars. Baju putih lebih padat karena sebagai pelindung dibanding baju oranye. Warna putih dipilih karena warna itu menyerap sedikit panas. Sekaligus dapat melindungi badan dari suhu ekstrim, debu, dan berbagai zat dan benda berbahaya lainnya.

Space Suits Berevolusi dari Pakaian Pilot Jet

Perlu diketahui, space suits pertama NASA dibuat untuk Program Merkurius atau program luar angkasa manusia pertama di Amerika Serikat. Sebelum muncul resmi sebagai baju astronot, pilot pesawat tempur telah menggunakan jas penerbangan untuk penerbangan yang cepat dan tinggi. Setelan penerbangan itu diadaptasi oleh para perancang baju astronot untuk dikembangkan dan dapat digunakan pada tahun 60-an.

Baju antariksa pertama yang pernah dipakai manusia adalah pakaian antariksa SK-1 yang dikenakan oleh Yuri Gagarin pada tahun 1961. Baju astronot itu dipakai selama penerbangan luar angkasa pertama kali yang dilakukan oleh manusia.

Space Suits Melindungi Tubuh dari Bahaya

Radiasi matahari sangat berbahaya bagi manusia, dan menjadi ancaman serius di luar angkasa. Jika di Bumi kita dilindungi oleh lapisan-lapisan atmosfer, sedangkan di luar angkasa perlindungan sangat minim dan hampir nol. Untuk dapat melindungi tubuh ketika berjalan-jalan di luar angkasa, para astronot mengenakan baju antariksa tersebut. Tubuh mereka akan dilindungi untuk menjaga tubuh tetap aman untuk waktu singkat.

Bahkan puing angkasa terkecil yang mengembara dengan kecepatan mencapai 27 ribu kilometer per jam dapat mengancam kehidupan astronot. Selain radiasi, baju astronot melindungi astronot dari debu, puing, sampah antariksa, dan meteorit yang bergerak di luar angkasa.

7 Fakta Baju Astronot, Ada Alasan Mengapa Berwarna Putih!

Memberikan Tekanan Yang Stabil

Baju astronot terbuat dari lapisan bahan karet yang elastis dan menggunakan oksigen yang bertekanan. Hal itu agar astronot dapat melakukan mobilitas atau pergerakan di luar angkasa. Fungsi utamanya juga menyediakan ruang yang bertekanan agar tidak menggembung. Tubuh dapat mengembang dan melayang saat berada di luar angkasa.

Mampu Menampung Limbah

Selain melindungi tubuh, ternyata baju astronot dapat menampung limbah tubuh. Saat astronot merasa kebelet buang air kecil, mereka tidak dapat buru-buru kembali ke ISS untuk kencing. Baju astronot didesain agar astronot dapat buang air kecil saat menggunakannya. Terdapat kantong yang dipasang untuk menampung urin.

Memakai Bot Khusus

Baju astronot dilengkapi oleh sepatu bot khusus agar manusia dapat menapak di Mars atau permukaan bulan yang kasar. Menariknya, bot astronot menjadi tren fesyen dan desain yang mirip dengan sepatu tersebut. Bahkan beberapa merek akhirnya mengadaptasi sepatu bot itu dan menciptakannya untuk bot sehari-hari.

Kesimpulan

Itulah 7 fakta baju astronot yang dikenakan para astronot. Pakaian tersebut tidak hanya dipakai saat berada di luar angkasa atau ruang hampa. Baju juga dikenakan saat astronot sedang dalam peluncuran dan mendarat di Bumi. Para astronot mengenakan baju khusus mereka, tidak ada yang menggunakan pakaian favorit mereka saat berjalan-jalan di luar angkasa untuk menjalankan misi.

Harga pakaian astronot juga sangat fantastis, yakni seharga 160 miliar lebih! Baju astronot memiliki fungsi yang sangat baik, seperti melindungi tubuh dari radiasi, debu, puing, dan berbagai benda langit lainnya. Selain itu, baju astronot juga didesain dapat menampung limbah dari tubuh manusia.

Sumber :

  • 13 out of This World Facts About Spacesuits That You Should Know – Interesting Engineering.
  • Mengapa Pakaian Astronot Ada yang Berwarna Oranye dan Putih? – Kumparan.

(Diakses 20 Juni 2020)