gerhana bulan

Gerhana adalah fenomena langit yang unik. Bahkan fenomena tersebut sulit untuk kita tangkap dengan mata telanjang. Selain Gerhana Matahari, ternyata langit juga memiliki fenomena Gerhana Bulan. Tak jarang para penikmat astronomi dan fotografi berlomba-lomba untuk mengambil potret dari momen tersebut. Salah satunya adalah Gerhana Bulan Penumbra pada 6 Juni 2020 lalu. Eh, sebenarnya apa itu Gerhana Bulan Penumbra? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita simak pembahasan oleh Bicara Indonesia di bawah ini.

Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra?

Gerhana bulan Penumbra adalah gerhana yang terjadi ketika posisi bulan-matahari-bumi tidak sejajar. Bulan hanya masuk ke kerucut Penumbra, sehingga Bumi hanya menghalangi sebagian cahaya matahari. Saat gerhana terjadi, bulan purnama akan lebih redup. Gerhana ini hanya melewati bayangan Penumbra Bumi. Sehingga pengamatannya akan lebih jelas dengan alat bantu.

Gerhana Bulan Penumbra pernah terjadi pada awal tahun, yakni pada 11 Januari 2020. Pada 6 Juni 2020, fenomena itu kembali terjadi. Warna gerhana Bulan Penumbra sedikit samar atau gelap. Berbeda dengan gerhana Bulan total.

Terjadinya Gerhana Bulan

Gerhana Bulan akan muncul saat bulan berposisi dengan matahari. Sinar matahari tidak mencapai bulan karena Bumi menghalanginya. Kemiringan orbit Bulan sebesar 5 derajat dan itu menyebabkan terjadinya gerhana Bulan. Akibat perpotongan bidang orbit dengan bidang ekliptika dapat memunculkan titik potong, yakni node. Node adalah titik bulan yang memotong bidang ekliptika.

Gerhana itu akan muncul ketika bulan beroposisi di node tersebut. Di beberapa penelitian menyebutkan saat terjadi gerhana Bulan, maka seharusnya diikuti oleh gerhana Matahari karena terletak pada garis hubung di antara Matahari dan Bumi. Bulan biasanya membutuhkan 28,53 hari untuk bergerak dari satu titik ke titik lainnya. Itulah kenapa dalam satu bulan kalender, kita biasanya menghitung tanggal kalender dengan 28, 29, 30 hingga 31 hari.

Gerhana Bulan masih dapat dilihat karena sinar yang dibelokkan oleh atmosfer Bumi. Sinar tersebut memiliki spektrum cahaya merah. Itulah mengapa gerhana bulan memiliki warna merah gelap, jingga, coklat, hingga merah darah.

Proses Terjadinya Gerhana Bulan

proses gerhana bulan

Bulan memasuki Penumbra. Di sini Bumi memiliki dua bagian umbra dan Penumbra. Umbra adalah bagian gelap dan dalam. Sedangkan Penumbra adalah bagian luar dan lebih pucat, merupakan bayangan Bumi. Pada tahap ini, gerhana akan mulai terjadi. Penumbra mencapai 70 persen dalam cakram, maka saat itu menuju proses gerhana bulan total.

Setelah itu, bayangan Penumbra akan muncul. Bayangan cahaya tersebut sangat halus dan terlihat jelas di cakram bulan. Saat telah melintasi bayangan tengah Bumi gelap, dan maka bulan telah memasuki umbra Bumi. Bayangan gelap itu akan bergerak semakin ke dalam dan warnanya berubah menjadi cahaya redup oranye, merah darah, atau cokelat.

Bagian yang terkena umbra tersebut akan mulai menciptakan kegelapan total pada permukaan Bulan. Warna semburat umbra sangat bervariasi, bisa berwarna abu-abu hingga biru. Ketika bayangan kembali bergerak menuju ke gerhana Bulan penuh, warna bulan akan mengeluarkan semburat kuning pucat dan coklat kemerahan di tepi-tepinya.

Setelah kurang lebih lima menit, akhirnya gerhana total terjadi. Matahari bersembunyi di balik Bumi dengan tanda warna merah di sekelilingnya hingga membentuk cincin. Dengan kondisi Bumi yang jernih, Bulan akan tampak berwarna oranye indah. Jika polusi tebal, warna Bulan akan serupa dengan warna darah. Maksimum Gerhana Bulan akan bertahan hingga 1 jam 47 menit.

Tipe Gerhana Bulan

Gerhana Total

Gerhana Bulan ini dapat terjadi setiap tahunnya, bahkan terjadi dua hingga tiga kali. Gerhana Bulan total terjadi saat bulan berada di bayangan umbra. Istilah lainnya, bulan seluruhnya tertutup oleh bayangan Bumi. Gerhana ini dapat dilihat dengan mata telanjang. Warnanya dapat berubah menjadi oranye atau merah darah, bahkan hingga cokelat. Warna itu dihasilkan karena bias dari atmosfer Bumi.

Warna-warna gerhana Bulan dapat berbeda-beda di setiap tempat. Gerhana Bulan terjadi saat Bulan Purnama. Meski begitu, tidak setiap purnama akan terjadi gerhana Bulan. Karena untuk dapat terjadi Gerhana Bulan, orbit bulan dengan ekliptikanya harus membentuk sudut 5 derajat.

Gerhana Sebagian

Gerhana bulan sebagian terjadi karena bulan tidak terhalang Bumi sepenuhnya dari sinar Matahari. Permukaan Bulan yang tidak terhalang berada di area Penumbra. Sehingga sebagian cahaya matahari dapat menembus Bulan. Gerhana ini dapat dilihat dengan mata telanjang, sama seperti gerhana Bulan total.

Gerhana Penumbra

Gerhana ini adalah gerhana Bulan yang terjadi saat Bulan tidak ada dalam umbra Bumi. Melainkan berada dalam bagian kerucut Penumbra Bumi. Nama itu berasal dari situ. Gerhana ini akan sulit dilihat dengan mata telanjang. Justru akan terlihat samar dan suram. Gerhana ini sulit dibedakan dengan Bulan Purnama. Jika jeli, Penumbra biasanya lebih redup cahayanya. Gerhana Bulan Penumbra bisa terjadi selama 4 jam.

Kesimpulan

Apa itu gerhana Bulan Penumbra? Pertanyaan itu sekarang sudah dapat terjawab, bukan? Gerhana Bulan akan muncul saat bulan berposisi dengan matahari. Sinar matahari tidak mencapai bulan karena Bumi menghalanginya. Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika Bulan berada dalam area kerucut Penumbra Bumi. Itu adalah penjelasan tentang apa itu gerhana Bulan Penumbra. Untuk mengetahui bagaimana cara melihat Gerhana Bulan, kamu bisa membacanya dalam artikel ini.

Sumber :

  • Arti Gerhana Bulan Penumbra & Jam Kemunculannya di 11 Januari 2020 – Tirto.
  • Macam-Macam Gerhana Bulan yang Wajib Kamu Tahu Sekaligus Nikmati – Ilmu Geografi.
  • Gerhana Bulan – Wikipedia.

(Diakses 9 Juni 2020)