13 Cara untuk Berburu Alien

Upaya berburu alien atau yang dapat disebut search for intelligent life in the universe (SETI) sudah dimulai sejak ditemukannya radio pada awal tahun 1900-an. Investigasi ilmiah secara internasional pun semakin meningkat sejak tahun 1980-an.

Padahal teknologi zaman itu masih jauh lebih sederhana dari pada sekarang. Kelanjutnnya, tahun 2015, Stephen Hawking dan milyuner Rusia, Yuri Milner mengumumkan sebuah proyek SETI super niat bernilai $100 juta bernama Breakthrough Listen.

Dengan pembangunan fasilitas khusus dan ribuan jam penelitian dengan teleskop, proyek tersebut menandakan perjalanan umat manusia yang nyata terhadap upaya berburu alien.

Kalau mau berburu alien, memangnya alien itu betulan ada?

Kita mungkin berpikir kalau alien itu ada, bisa jadi sekarang kita sudah dilenyapkan, diserang, dimata-matai, atau diculik. Tapi hingga kini umat manusia masih baik-baik saja, kan. Atau seenggaknya kita merasa baik-baik aja.

Nah, Fermi Paradox merangkum pemikiran ini. Jika kita tidak sendirian, kemana para alien yang secara teori mungkin hidup bersama kita di alam semesta ini?

Paradoks tersebut merenungkan kurangnya bukti adanya peradaban cerdas lain yang memancarkan sinyalnya pada kita. Tapi meskipun bukti yang kita punya tidak kuat, kita tidak berhenti dan tetap mencari.

Nah, kalau kamu adalah salah satu yang penasaran mencari, berikut adalah 13 cara yang mungkin bisa kamu coba untuk berburu alien.

Mengamati tanda-tanda optikal

cahaya laser yang memancar ke langit

Para ilmuwan Amerika dan Rusia telah meneliti langit secara berkala selama beberapa dekade terakhir. Mereka mencari keberadaan cahaya laser.

Cahaya tersebut tidak cuma berbeda dari cahaya alami lain seperti cahaya bintang, tapi bisa jadi hanya bisa diproduksi oleh sumber kecerdasan yang tinggi. Seperti alien dan UFO lainnya.

Mencari sinyal radio

Selama hampir 120 tahun, kita sudah memancarkan sinyal radio begitu ‘kencang’—yah, meskipun dengan perkembangan digital, sinyal analog kini sudah bisa lebih kalem.

Seharusnya dengan sinyal radio ‘sekencang’ ini, kita bisa menguping sinyal alien yang berada dalam jarak 120 tahun cahaya dan mereka bisa mendeteksi kita.

Sejak tahun 1960-an progam-program SETI sudah berburu alien lewat sinyal radio. Tapi baru sekarang-sekarang ini saja dengan bantuan teleskop Kepler milik NASA kita bisa meneliti langsung sistem perbintangan yang memiliki exoplanet, tempat di mana alien mungkin tinggal.

Meskipun upaya berburu alien secara langsung ini belum membuahkan hasil, ada jutaan kemungkinan bahwa ada lebih banyak lagi tempat yang layak huni di luar sana.

Mencari bukti penambangan asteroid

Umat manusia sudah mencari asteroid di sistem tata surya dan mempertimbangkan potensi penambangan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.

Kita meneliti bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dan mungkin beberapa jenis mineral. Jadi, mungkin saja kan peradaban alien juga memikirkan hal yang sama? Misalnya untuk bahan bakar atau hidup mereka sehari-hari.

Bukti-bukti ini tampak dari perubahan komposisi kimiawi sebuah asteroid, distribusi ukuran debu yang menyelimutinya, atau perbedaan panas lainnya yang terdeteksi dari bumi.

Menggali artefak yang ditinggalkan alien di bumi

Bumi telah ada selama miliaran tahun. Siapa tahu misalnya alien pernah ada di sini sebelum kita ada.

Jika mereka pernah tinggal atau berkunjung dulu sekali, mungkin mereka meningggalkan beberapa jejak di tempat yang sulit kita deteksi, seperti contohnya di dasar lautan.

Pernah bayangin nggak kalau ternyata teori alien di Segitiga Bermuda itu mungkin saja benar benar nyata adanya?

Meneliti bintang-bintang ‘kembaran’ matahari

Mari lupakan sejenak exoplanet layak huni sebagai tempat yang bisa dihuni alien. Kita bisa coba berburu alien dengan mencarinya langsung di bintang-bintang yang suhunya, ukurannya, dan komposisi kimiawinya mirip dengan matahari kita.

galaksi, planet, dan bintang-bintang

Matahari memberikan planet kita energi dan semua bahan kimia yang membentuk planet kita juga berasal dari sana. Jadi mungkin sekali untuk berburu alien lewat bintang-bintang yang mirip dengan matahari.

Tahun 2012, para astronom menemukan HP 56948, ‘kloningan’ matahari yang jaraknya hanya 200 tahun cahaya dari sini. Masih tergolong dekat untuk ukuran luar angkasa.

Meski kita belum menemukan ada exoplanet yang mengitarinya, menarik sekali, kan merenungkan bahwa ternyata ada lebih banyak lagi tempat untuk berburu alien?

Mencari kemungkinan adanya ‘exoplanet’ buatan

Teleskop Kepler dapat menganalisis kurva cahaya yang direkamnya. Teleskop ini mengamati penurunan sejumlah kecil cahaya dari suatu bintang ketika ada planet yang melintas di depan bintang itu. Atau istilahnya ‘transit’.

Kita tahu planet itu bundar, tapi mungkin ada sesuatu yang ‘lain’ jika kurva cahaya tiba-tiba menunjukkan bentuk yang tidak biasa melintas di depan sebuah bintang.

Bentuk planet yang tidak biasa sejauh ini belum kita temukan di alam semesta, jadi jika Kepler mendeteksi sesuatu yang bentuknya bukan bulat.

Misalnya lonjong atau piramida raksasa, maka bisa jadi itu adalah bukti keberadaan alien. Mungkin saja itu adalah kendaraannya, atau bahkan malah tempat tinggalnya.

Mencari bintang-bintang yang hilang

Apakah hilangnya bintang-bintang secara mendadak bisa dicurigai sebagai adanya teknologi alien? Tentu bisa.

Tahun 1964, astronom Soviet, Nikolai Kardashev mengeluarkan hipotesis bahwa beberapa peradaban alien mungkin sangat maju, hingga mereka perlu menggunakan seluruh energi yang berasal dari sebuah bintang.

Peradaban ekstraterestrial ini disebut sebagai Type II dalam skala Kardashev.

Bagaimana kita berburu alien dengan cara ini? Dengan membuat teori Dyson Sphere yang ada di sekitar bintang itu. Struktur raksasa ini akan mengumpulkan seluruh energi bintang tersebut hingga bintang itu tampak ‘hilang’ dari pengamatan luar.

Dari sudut pandang kita, jika kita melihat rendahnya cahaya bintang di kegelapan galaksi dekat-dekat sini, bisa jadi itu tandanya energi bintang habis tersedot alien yang sedang membangun struktur raksasa di sekitarnya.

Mencari jejak alien di bulan

Meskipun upaya berburu alien yang umum selalu fokus mencari sinyal radio di luar angkasa, perlu juga dipertimbangkan bahwa bulan mungkin adalah tempat transit yang bagus bagi alien yang beredar di sekitar sistem bumi-bulan.

Konstruksi Super-Kamiokande (Amber Case via Flickr)
Konstruksi Super-Kamiokande untuk mendeteksi neutrino. (Amber Case via Flickr)

Mencari jejak alien di permukaan bulan bukanlah upaya yang sepele. Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA yang mengorbit bulan saja bisa menangkap jejak sepatu boot Neil Armstrong dari tahun 1969. Jejak alien juga mungkin besar bisa.

Meneliti lubang hitam

Jika suatu peradaban alien begitu maju, mereka mungkin bisa membuat lubang hitam kecil mereka sendiri, yang seukuran atom tapi massanya bisa jutaan ton.

Bayangkan lubang hitam kecil ini dimasukkan ke dalam semacam penggerak lubang hitam, mesinnya bisa menciptakan jumlah sinar gamma yang luar biasa yang bisa diubah jadi energi untuk bahan bakar pesawat luar angkasa.

Menurut peneliti, ini bisa jadi sumber tenaga yang tidak ada habisnya. Terlebih lagi, jika kita tahu tanda radiasi yang dipancarkan dari lubang hitam buatan tersebut, kita mungkin bisa mendeteksi alien-alien hebat ini.

Mencari bentuk kehidupan dan kecerdasan lain

Ada banyak alasan mengapa kita belum bertemu alien hingga saat ini. Salah satunya adalah karena mungkin kita mencari objek yang salah. Kita tahu bahwa lumba-lumba itu mamalia yang pintar, mungkin bahkan sepintar manusia.

Tapi lumba-lumba tidak dikenal karena keterampilan operator radio amatir mereka. Nah, bagaimana jika alien ternyata lebih mirip seperti lumba-lumba, misalnya? Bukan makhluk yang mirip robot atau mirip manusia.

Kita tidak akan pernah mendeteksi alien jika kita tidak meneliti asalnya dan berkomunikasi dengan mereka langsung.

Diskusi ini bukan hanya memunculkan perdebatan dalam upaya berburu alien, tapi juga membuat kita berpikir lagi: sebenarnya ukuran “cerdas” itu seperti apa dalam skala galaksi?

Mempelajari pola dalam neutrino

Paul Davies, astronom dari Arizona State University menulis dalam bukunya The Eerie Silence, bahwa neutrino, si partikel hantu, adalah media yang lebih baik dalam membawa pesan jarak jauh dari pada sinyal radio atau optikal.

Sebuah pesan dari mereka semestinya berbentuk sederhana—misalnya dalam bentuk sandi Morse alien. Harusnya kode sederhana masih bisa kita deteksi dan kita pecahkan di bumi.

pola jejak kaki pada batuan bertekstur kasar

Meneliti pesan alien dalam DNA

DNA adalah cara lain untuk memecahkan kode informasi. Alien, atau bahkan hanya bentuk perangkat peneliti aliennya alias probe, mungkin pernah mengunjungi bumi dulu sekali.

Mereka mungkin telah menyusupkan pesan ke dalam tubuh makhluk-makhluk nenek moyang dulu.

Tentu saja ide semacam ini secara teori tidak sederhana. Harus meletakkan pesan kedalam DNA, memasukkannya ke DNA makhluk tersebut, lalu menjaganya agar tidak rusak karena mutasi jutaan tahun.

Tapi upaya berburu alien dengan melacak DNA ini adalah upaya yang menarik juga, kan.

Mengundang alien itu sendiri

Cara yang terakhir ini mungkin sedikit aneh. Sekelompok ilmuwan membuat sebuah situs web, Invitation to ETI, yang meminta makhluk ekstraterestrial untuk mengirimi mereka email.

Sejauh ini respon yang mereka dapat hanyalah hoaks semata, tapi tidak ada salahnya juga, kan, meminta secara terbuka seperti ini? Siapa tahu suatu saat nanti alien berhasil menangkap pesan kita dan mereka membalas?

Kesimpulan

Bertahun-tahun lamanya umat manusia melancarkan usahanya berburu alien. Namun sejauh ini kita belum mendapatkan hal berarti. Tanda-tanda kecil yang kita dapat juga masih dalam bentuk kemungkinan dan kecurigaan.

Tapi itu tidak lantas membuat kita berhenti mencari. Siapa tahu suatu saat nanti kita akan membuat kontak dengan mereka. Semoga setelah itu alien tidak malah menyerang dan menduduki bumi, ya.

Bagaimana? Tertarik untuk menyelami lebih dalam kehidupan ekstraterestrial ini? Yuk, gali terus artikel menarik lainnya seputar astronomi dan segala misterinya hanya di Bicara Indonesia!

Sumber:

  • Ten Ways to Search for Intelligent Life in the Universe – Smithsonian Magazine
  • 13 Ways to Hunt Intelligent Aliens – Space
  • Search for extraterrestrial intelligence – Wikipedia
  • Breakthrough Listen – Wikipedia