Menelusuri Oumuamua, Komet, Asteroid, atau Kapal Alien?

Oktober 2017 lalu, sebuah objek antarbintang pertama, Oumuamua, tertangkap oleh teleskop Pan-STARRS di Hawaii. Penemuan ini sempat mengejutkan karena bisa dibilang objek langit tersebut tidak datang dari sekitar sini, melainkan dari luar tata surya kita.

Sama seperti kalau kita kedatangan tamu dari luar negeri, dengan meneliti ‘tamu’ antarbintang ini, kita bisa belajar banyak tentang ‘budaya’ tempat asalnya tanpa perlu pergi langsung ke sana.

Coba bayangkan saja, Omuamua berasal dari tempat yang sangat jauh dan kita mungkin butuh lebih dari ratusan ribu tahun buat ke sana.

Datangnya objek ini pada awalnya membuat publik ramai berspekulasi, apakah Oumuamua sejenis komet atau asteroid, atau malah sebuah kapal alien? Nah, berikut adalah 6 fakta aneh Oumuamua yang berhasil ditemukan oleh para ilmuwan.

Oumuamua tidak diketahui asal usulnya secara pasti

Oumuamua masih menyimpan banyak rahasia yang mungkin kita tidak akan pernah temukan jawabannya. Salah satu pertanyaan yang muncul pertama-tama adalah asal usul objek ini.

European Southern Observatory (ESO) kemudian mengumumkan bahwa Oumuamua adalah sebuah asteroid berdasarkan pengukuran dan pengematan mereka. Ini menjadikan Oumuamua sebagai asteroid pertama yang berasal dari ruang antarbintang.

Para ilmuwan mengerucutkan kemungkinan bahwa asteroid ini berasal dari empat bintang, yaitu red dwarf HIP 3757, bintang yang serupa matahari HD 292249, dan dua lagi bintang tanpa nama.

Mereka mendasarkan temuan ini pada informasi yang menunjukkan bahwa Oumuamua berperilaku seperti komet dan mengkombinasikannya dengan data dari misi Gaia milik ESA.

Dari sanalah disimpulkan bahwa kemungkinan empat bintang tersebut sempat bersinggungan dengan Oumuamua.

Akan tetapi studi di Yale University dan California Institute of Technology mengatakan bahwa Oumuamua adalah sebuah komet. Ini karena komet biasa memiliki pertambahan kecepatan. Seperti gerakan Oumuamua ini.

Tidak ada yang tahu bagaimana bentuknya

Ilustrasi bentuk Oumuamua
Ilustrasi bentuk Oumuamua. (Scientific American)

Meskipun banyak gambaran artistik tentang objek ini yang beredar di internet, kita tidak benar-benar tahu bagaimana bentuk aslinya. Hingga kini para ilmuwan hanya dapat melihatnya sebagai titik cahaya kecil melalui teleskop.

Yang kita tahu hanyalah Oumuamua berbentuk lonjong dengan lebar 10 kali lipat dari panjangnya. Menariknya, kebanyakan objek antarbintang cenderung memiliki rasio ukuran panjang sekitar 1:3.

Para ilmuwan mengetahui hal ini karena tingkat kecerahan (atau jumlah sinar matahari yang terpantul) dari objek antarbintang biasanya mengalami perbedaan setiap beberapa jam sekali. Ini berarti bahwa Oumuamua memiliki bentuk yang sangat panjang.

Tidak cuma itu, menggunakan data observasi yang sama, para ilmuwan dapat menyimpulkan bahwa objek ini pastilah melaju dengan gerakan jungkir balik selama perjalanannya.

Sehingga efeknya objek ini tampak seperti cahaya berkedip-kedip. Sekarang objek ini sudah tidak lagi terlihat karena dalam beberapa hari saja ia sudah keluar dari tata surya kita.

Oumuamua melaju dengan kecepatan tambahan

Pada beberapa titik ketika menghampiri bumi, Oumuamua terlihat seperti mendapatkan sedikit pertambahan kecepatan dalam lajunya.

Ini adalah salah satu fakta yang dulu sempat membuat ilmuwan heran karena objek ini bagaikan mobil yang digas hingga lajunya bertambah, lalu direm dan lajunya melambat.

Pengamatan teleskop luar angkasa Hubble beserta observatorium darat saat itu menangkap adanya peningkatan kecepatan yang mengubah arahnya dari yang semula diperkirakan.

Para astronom dari Yale dan Caltech tadi kemudian menjelaskan keanehan tersebut. Dilansir dari YaleNews, objek ini dapat terus melaju karena ia melepaskan gas yang dipanaskan oleh matahari.

Sebagaimana yang disebutkan dalam Astrophysical Journal of Letters, Oumuamua mengalami pelepasan gas yang disebut outgassing, yang mana hal ini umum terjadi pada komet.

Teleskop Spitzer tidak mendeteksi panas jenis apapun

Penelitian yang dilakukan oleh teleskop Spitzer tidak mendeteksi adanya panas apapun dari objek ini baik dalam bentuk infrared maupun radiasi.

Mengingat suhu permukaan objek ini ditentukan oleh lintasannya ketika melintas di dekat matahari, ditemukanlah fakta bahwa Oumuamua memiliki ukuran maksimum hingga ratusan meter.

Berdasarkan batas atas ukuran tersebut, Oumuamua pastilah sangat berkilau, dengan proporsi pantulan panas yang setidaknya 10 kali lebih tinggi daripada yang dipantulkan oleh asteroid dari tata surya kita.

Tidak ada yang tahu pasti apa yang menyusun objek tersebut

Objek-objek seperti komet, saat memasuki sistem tata surya biasanya akan melepaskan banyak debu dan gas ketika mereka mendekati matahari. Tapi semua pengamatan terhadap Oumuamua menunjukkan bahwa perilaku ini tidak terjadi.

Untuk alasan inilah beberapa ilmuwan mempertimbangkan Oumuamua sebagai asteroid.

Namun demikian, seperti yang dijelaskan sebelumnya, objek ini berperilaku seperti komet yang melepaskan sejumlah partikel debu dan gas, sehingga memberikan dorongan pada gerakannya.

Lintasan Oumuamua di tata surya
Lintasan Oumuamua di tata surya. (EarthSky)

Teleskop ESO mengamati bahwa objek ini berwarna merah gelap. Jadi ada kemungkinan bahwa sifatnya padat dan berbatu dengan kandungan logam tinggi serta mengalami kekurangan air atau es dalam jumlah yang besar.

Permukaannya yang gelap dan memerah diperkirakan akibat efek penyinaran dari sinar kosmik selama jutaan tahun. Namun lagi-lagi, itu semua baru kemungkinan dan teori semata.

Kedatangan Oumuamua menunjukkan bahwa kita belum benar-benar siap untuk ‘tamu yang tidak diundang’

Kita memang memiliki sistem yang mampu mendeteksi adanya sesuatu dari luar angkasa yang dapat berbahaya dan mengancam kehidupan di bumi.

Tapi Oumuamua menunjukkan bahwa sistem kita mungkin belum sepenuhnya siap karena banyak orang terkejut dengan kedatangan yang tak terdeteksi ini.

Benda-benda yang melintas dekat bumi juga masih bisa dibilang mengkhawatirkan. Kita mungkin ‘lolos’ dari yang satu ini tapi kalau objek seperti ini menghantam bumi, bisa-bisa satu kota hancur lebur dibuatnya.

Perkiraan kekuatan penghancurnya menunjukkan bahwa objek ini bisa mendekati kekuatan 2.050 bom Hiroshima yang meledak bersamaan. Jika menghantam pusat populasi yang besar, objek ini dapat membuat apapun menguap dalam radius 50 km dari titik benturannya.

Meskipun tertangkap oleh teleskop Pan-STARRS, yang memang sudah tugasnya,  kemunculan objek yang tiba-tiba ini berarti bahwa masih banyak PR yang masih harus dikerjakan.

Saat ini ada sistem yang lebih canggih yang sedang dibangun seperti Large Synoptic Survey Telescope yang mungkin dapat memberi informasi lebih baik tentang benda asing yang masuk ke tata surya.

Kesimpulan

Oumuamua adalah objek antarbintang pertama yang pernah memasuki sistem tata surya kita. Kedatangannya telah membuat banyak ilmuwan dan masyarakat umum tidak hanya antusias tapi juga takut karena berbagai keanehannya.

Meskipun ini adalah batuan antarbintang pertama yang pernah diamati, para astronom memperkirakan bahwa kita kedatangan setidaknya satu pengunjung aneh per tahun.

Jadi setelah objek ini meninggalkan kita, kita perlu terus mencari tahu lebih banyak lagi objek aneh yang akan datang ke depannya.

Nah, mau cari tahu yang lebih banyak lagi? Kamu bisa akses beragam artikel menarik soal astronomi dan fakta-fakta unik lainnya, lho, hanya di Bicara Indonesia!

Sumber:

  • 7 of the Oddest Things about ‘Oumuamua Other than Its Name – Interesting Engineering
  • We May Know How the Bizarre, Cigar-Shaped Interstellar Object ‘Oumuamua Was Formed – Treehugger
  • 6 Strange Facts about the Interstellar Visitor ‘Oumuamua – Scientific American
  • ‘Oumuamua – NASA
  • There’s Now A New Explanation For That Creepy Space Thing Scientists Thought Could Be Aliens – Bustle