Masjid Sunan Ampel – Teman Bicara tentu sudah mengenal Wali Songo atau 9 Sunan yang memiliki peran besar dalam menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa. Salah satu Sunan yang akan Bicara bahas kali ini adalah Sunan Ampel, yang memiliki wilayah dakwah di Surabaya.

Sejarah

Sunan Ampel atau dikenal dengan nama Raden Rachmat, lahir pada tahun 1401 Masehi di Negeri Champa. Banyak versi catatan sejarah yang menunjukkan lokasi pasti Kerajaan Champa. Ada catatan sejarah yang mengatakan Kerajaan Champa berada di dekat Vietnam, ada juga yang mengatakan Kerajaan Champa berada di Aceh, berasal dari kata Jeumpa.

Terlepas dari mana pun lokasi Kerajaan Champa, yang jelas Sunan Ampel mewarisi garis keturunan Kerajaan Champa, yang pada saat itu sudah banyak anggota keluarga Kerajaan Champa yang memeluk agama Islam.

Selain letak Kerajaan Champa yang tidak bisa dipastikan, ada pula versi yang berbeda menceritakan siapa sebenarnya ayah Sunan Ampel? Ada yang mengatakan beliau merupakan putra dari Syekh Ibrahim As-Samarqandy dari Kerajaan Champa, ada pula yang mengatakan bahwa Sunan Ampel adalah putra dari Sunan Giri (Gresik).

Keponakan Prabu Brawijaya dari Majapahit

Salah satu versi yang dipercaya oleh masyarakat adalah bahwa Sunan Ampel merupakan keponakan dari Putri Champa yang menjadi permaisuri Prabu Brawijaya dari Majapahit. Versi ini paling dipercaya karena terkait dengan cerita ajaran Moh Limo yang sering diajarkan oleh Sunan Ampel.

Ajaran Moh Limo ini terdiri dari Moh Ngombe (tidak bermabuk-mabukan), Moh Maling (tidak mencuri), Moh Madon (tidak berzinah) Moh Main (tidak berjudi), serta Moh Madat (tidak mengisap narkoba). Ajaran ini lahir dari permintaan Raja Majapahit kala itu yang gundah karena kelakuan warganya yang lalim. Mereka suka minuman keras, suka mencuri, seks bebas, mengisap ganja, dan suka berjudi.

Dengan ajaran Moh Limo, Sunan Ampel menyebarkan keluhuran ajaran Islam di Tanah Jawa, dan menghapuskan aksi penuh dosa warga Majapahit kala itu.

Masjid Rahmat, Kembang Kuning, Surabaya

3 Masjid yang Dibangun Oleh Sunan Ampel di Surabaya
Empat Pilar Masjid Rahmat – Foto; Dok. Pribadi

Banyak sekali masyarakat yang mengira bahwa Sunan Ampel hanya membangun 1 masjid di Surabaya, yaitu Masjid Sunan Ampel yang berada di wilayah Kampung Arab, Kawasan Ampel Surabaya.

Masjid yang pertama kali dibangun oleh Sunan Ampel adalah Mesjid Rahmat, dibangun pada abad ke-14 yang berlokasi di daerah Kembang Kuning, Surabaya. Di depan masjid terdapat kali atau sungai kecil yang diyakini sebagai sungai yang dilewati oleh Sang Sunan dalam perjalanannya berdakwah, hingga akhirnya memutuskan berhenti di daerah tersebut dan membangun sebuah surau beratap jerami.

Awalnya masjid ini hanya berupa gubug yang beratap jerami. Meski sangat sederhana, Masjid Rahmat sering menjadi jujukan mereka yang ingin memperdalam agama Islam, bahkan hingga saat ini.

Empat pilar yang ada di dalam Masjid Rahmat dipercaya merupakan warisan pilar dari Masjid Rahmat saat pertama kali didirikan. Masjid ini tidak terlalu besar, karena memang awalnya adalah sebuah surau gubug. Sama dengan 2 masjid lainnya yang didirikan sang Sunan, Masjid Rahmat memiliki desain interior khas masa lalu, dengan banyak pintu dan jendela.

Masjid Jami’ Peneleh, Surabaya

Susana Masjid Jami'
Susana Masjid Jami’ Peneleh -Foto: sureplus

Setelah berdakwah di daerah Kembang Kuning, Sunan Ampel melanjutkan perjalanan dan berhenti di daerah Peneleh, yang kemudian membangun masjid yang kini dikenal sebagai Masjid Jami’ Peneleh. Masjid Jami’ Peneleh diyakin dibangun oleh Sunan Ampel pada tahun 1421 Masehi.

Kawasan Peneleh sendiri merupakan kawasan yang kuat dengan nuansa sejarah. Selain keberadaan Masjid Jami’ Peneleh, tak jauh dari Masjid, terdapat pula beberapa rumah pahlawan Nasional seperti rumah yang pernah ditinggali Bung Karno, rumah HOS Tjokroaminoto, rumah Ahmad Jaiz, dan rumah H. Roeslan Abdul Ghani. Ada sebuah masjid kecil yang berada di depan persis rumah pahlawan Roeslan Abdul Ghani. Konon, di masjid itulah para pahlawan nasional kerap berkumpul dan mendiskusikan masalah kebangsaan.

Kembali ke Masjid Jami’ Peneleh. Masjid Peneleh juga dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para pejuang kemerdekaan. Mereka tidak hanya berkumpul, tetapi juga menyimpan berbagai dokumen kebangsaan di masjid ini.

Sama dengan Masjid Rahmat, Masjid Jami’ Peneleh juga memiliki desain interior dan eksterior khas masa lalu. Dikelilingi oleh 5 daun jendela dengan desain khas bangunan Belanda. Ventilasinya berjumlah 25 yang menandakan jumlah Nabi dalam agama Islam. Di dalam Masjid Jami’ Peneleh terdapat 10 tiang yang disebut tiang Soko Guru, melambangkan jumlah 10 malaikat dalam Islam.

Meski berada di tengah perkampungan, namun masjid ini sangat tenang. Ketinggian antara lantai dan atap yang mencapai 9 meter, membuat masjid terasa sejuk meski cuaca Surabaya sangatlah terik. Masjid ini juga ramai saat bulan Ramadhan.

Masjid Sunan Ampel, Kawasan Ampel, Surabaya

3 Masjid yang Dibangun Oleh Sunan Ampel di Surabaya
Masjid Sunan Ampel -Foto: Republika.

Masjid Sunan Ampel juga diyakini dibangun pada tahun 1421 Masehi. Ini merupakan masjid terakhir yang dibangun oleh Sunan Ampel di Surabaya. Konon, tanah Ampel merupakan tanah hadiah pemberian dari Kerajaan Majapahit, sebagai tanda terima kasih atas jasa – jasa Sunan Ampel pada Kerajaan Majapahit.

Mengapa Masjid Sunan Ampel yang paling dikenal? Karena selain berada di kawasan perkampungan Arab, di area Masjid inilah, Ia dimakamkan. Hampir setiap hari, banyak warga dari Surabaya maupun luar Surabaya yang datang untuk beribadah dan mengunjungi makam Sunan Ampel. Tak hanya makam Sunan Ampel, tetapi juga makam istri dan anak-anak Sunan Ampel. Tak jauh dari masjid, terdapat pula makam pahlawan nasional KH. Mas Mansyur.

Masjid Ampel awalnya merupakan sebuah musholla kecil. Namun, karena tempat ini menjadi jujukan para umat muslim yang ingin belajar banyak tentang syiar Islam, maka musholla pun mengalami perluasan demi perluasan. Awalnya, terdapat sebuah sumur yang berada di depan musholla. Sumur ini sering dijadikan sumber kehidupan masyarakat sekitar, dan sebagai tempat untuk berwudlu. Karena mengalami perluasan, sumur tersebut kini berada di dalam Masjid Sunan Ampel.

Kesimpulan

Jadi, masjid yang dibangun oleh Sunan Ampel di Surabaya, bukan hanya Masjid Sunan Ampel, tetapi juga Masjid Rahmat dan Masjid Jami’ Peneleh. Ketiga masjid ini sangatlah istimewa, karena pernah menjadi pusat penyebaran dakwah Sunan Ampel. Semoga wawasan Teman Bicara juga semakin tercerahkan setelah membaca artikel ini.

Sumber :

  • Masjid Jami’ Peneleh, Masjid Peninggalan Sunan Ampel di Surabaya – Suara
  • 5 Kelebihan Masjid Sunan Ampel Surabaya, Tidak Ada di Tempat Lain, Air Sumur Diminum Langsung  – Tribunenews
  • Masjid Rahmat di Kembang Kuning Tertua di Surabaya, Begini Sejarahnya – Tribunenews