7 Dari 10 Candi Tertua Di Dunia Ada Di Indonesia

Candi tertua di dunia ada di mana saja? Suatu pertanyaan yang diawali dari rasa penasaran setelah melihat banyaknya penemuan-penemuan benda atau bangunan masa silam di banyak tempat. Tetapi memang benar pertanyaan itu.

Karena jawaban yang ada nantinya dapat menambah wawasan kita tentang hebatnya peradaban di masa lampau.

Baca artikel ini sampai selesai, maka kamu akan tahu apa saja dan dimana candi-candi tertua itu. Selain itu kamu juga akan lebih paham bagaimana seluk beluknya masing-masing.

Candi, Apakah Sama Dengan “Temple

Apabila kamu membuka kamus bahasa Inggris, lalu kamu cari arti kata “temple” maka hasilnya adalah “candi”. Demikian pula kamu balik menerjemahkannya.

Artinya, dua kata itu kalau menurut kamus memiliki arti yang sama. Tetapi apakah memang benar-benar sama pengertiannya ?

Candi Tertua Di Dunia

Arti Candi Bagi Indonesia

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata candi berarti  bangunan kuno yang dibuat dari batu. Fungsinya sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu atau Buddha pada zaman dulu.

Menurut arkeolog besar Indonesia, Prof. Dr. R. Soekmono, candi berasal dari kata “Candika”. Dalam mitologi Hindu ada Dewi yang berhubungan dengan kematian yang bernama Dewi Durga. Nama lain dari Dewi ini adalah Candika.

Sehingga candi diartikan sebagai bangunan untuk memuliakan sesorang yang sudah meninggal, bisa raja atau orang yang terkemuka. Perkembangan selanjutnya candi juga dibuat oleh penganut Budha, namun fungsinya untuk pemujaan dewa-dewa.

Dari pengertian tersebut kata penting “Candi” adalah ; tempat pemujaan atau tempat permuliaan bagi penganut agama ajaran Hindu dan Budha di masa lampau.

Arti “Temple” Secara Global

Apabila kita melihat laman UNESCO sebagai lembaga dunia yang mewadahi dan menangani pelestarian benda-benda peninggalan masa lalu, makna dari “temple” lebih luas lagi dari pada “candi”.

Semua peninggalan jaman dahulu yang fungsinya untuk memuja atau memuliakan sesuatu akan dikategorikan sebagai “temple”. Jadi tidak hanya tempat-tempat yang terkait dengan penganut Hindu dan Budha saja.

Candi Tertua Di Dunia Dalam Data

Sesuai dengan pengertian dan judul yang ada, berikut ini adalah candi-candi tertua di dunia.

1.  Candi Jetavanaramaya – Srilanka, Tertua Di Dunia

Candi Tertua Di Dunia

Candi Jetavanaramaya berada di Kota Anuradhapura, Provinsi Tengah Utara, Srilanka. Candi tertua di dunia ini berdiri di atas tanah seluas 5,6 hektare yang merupakan kawasan reruntuhan biara di kota warisan dunia.

Fakta menarik mengenai Jetavanaramaya adalah, Candi ini biasa digunakan sebagai biara tempat biksu Budha. Raja Mahasena dari Anuradhapura mendirikan candi ini pada akhir abad ke-2 atau awal abad ke-3. Raja ini hidup antara tahun 273 – 301.

Pada saat itu dibangun, tingginya mencapai 122 meter yang menjadikannya sebagai stupa tertinggi di dunia. Seiring kehancuran kota Anuradhapura pada abad ke-11, bangunan ini ditinggalkan begitu saja.

Kemudian, Raja Parakramabahu merenovasi dan membangunnya lagi pada abad ke-12. Namun saat itu ketinggian stupa dikurangi menjadi 71 meter. Kondisi ini bertahan sampai sekarang. Panjang satu sisi bangunan ini mencapai 176 meter.

2.  Situs Batujaya – Indonesia

Candi Tertua Di Dunia

Situs Batujaya berada di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Indonesia ditemukan di tengah persawahan pada tahun 1984. Sampai dengan tahun 2014 sudah ditemukan 62 candi di kawasan itu.

Ada dugaan kawasan candi itu bisa seluas 5 km2. Fakta yang ada tentang situs Batujaya adalah : Dalam kawasan ini ada dua candi yang terbesar, yaitu Candi Blandongan dan Candi Jiwa. Sedangkan candi-candi yang lain relatif lebih kecil ukurannya.

Hasil penelitian dan analisis radiometri karbon 14 pada artefak di Candi Blandongan menunjukkan, bahwa struktur bangunan ini yang tertua berasal dari abad ke-2 dan yang termuda berasal dari abad ke-12.

Para arkeolog menyebutkan, Situs Batujaya ini diduga dibangun pada masa Kerajaan Tarumanegara. Namun belum jelas siapa yang membangunnya.

Proses penelitian yang lebih serius baru dilakukan pada tahun 1992, dan masih dilakukan terus sampai sekarang. Ini perlu dilakukan mengingat luasnya area yang masih belum disentuh para peneliti.

Lalu, Pemerintah RI pada tahun 2019 menetapkan Situs Batujaya sebagai kawasan cagar budaya nasional.

3.  Pagoda Shwedagon – Myanmar

Pagoda Shwedagon – Myanmar

Pagoda Shwedagon terletak di atas Bukit Singuttara di pusat Kota Rangoon, Myanmar, yang ini berdiri di atas suatu kawasan seluas 46,3 hektar.

Shwedagon diyakini pembuatannya itu untuk mengabadikan peninggalan Budha Gautama.

Menurut legenda setempat, pagoda ini didirikan pada tahun 600 SM. Tetapi dari hasil penelitian arkeolog menyebutkan bahwa pagoda ini pertama kali dibangun pada abad ke-6 atau abad ke-10.

Ketinggian stupa utama mengalami banyak perubahan. Pada abad ke-13 Raja Binnya U merenovasi dan meniggikan stupa utama menjadi 18 meter. Pada abad ke-14 Ratu  BinnyaThau mempertinggi stupa menjadi 40 meter.

Setelah terkena gempa bumi pada tahun 1768, Raja Hsinbyushin memperbaikinya dan sekaligus mempertingginya menjadi 99 meter. Pada tahun 1871 Raja Mindon Min menambahkan mahkota di atas stupa sehingga mempertinggi pagoda ini menjadi 112 meter hingga saat ini.

Pagoda ini merupakan tempat yang paling suci bagi bangsa Myanmar karena di dalamnya tersimpan peninggalan Siddharta Budha Gautama, yaitu ; saringan air Konagamana, tongkat Kakusandha, helai rambut, dan sepotong jubah Kassapa.

4.  Candi Borobudur – Indonesia

Borobudur – Indonesia

Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah. Bangunan monumental ini sangat terkenal di dunia karena bentuknya yang besar dan luas.

Raja Mataram bernama Samaratungga dari Wangsa Sailendra lah yang membangun candi ini. Raja ini mulai membangunnya sekitar tahun 770 dan selesai pada tahun 825. Wangsa Sailendra adalah penganut agama Buddha aliran Mahayana yang taat.

Bangunan ini berukuran 123 x 123 meter, dengan ketinggian 34,5 meter. Bila chattra (payung susun tiga) tidak dilepas ketinggian bangunan ini mencapai 42 meter.

Candi Borobudur memiliki 1.460 panel relief, 32 arca singa, 432 arca Budha (jumlah bangunan aslinya 504 arca), 72 stupa dalam berbagai jenis penutup dan 1 stupa utama yang besar.

Bangunan ini didirikan menggunakan struktur balok-balok batu andesit seberat 47,5 ribu meter kubik, yang disusun rapi tanpa bahan perekat sama sekali. Jadi bangunan ini hanya mengandalkan kuncian antar batu saja.

Sejak ditemukannya lagi bangunan ini pada tahun 1814, Candi Borobudur telah mengalami beberapa kali pemugaran sejak era Pemerintahan Hindia Belanda dengan tujuan restorasi.

Pemugaran terbesar dilakukan pada tahun 1975 hingga 1982 oleh Pemerintah RI dengan UNESCO. Pada tahun 1991 ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.

5.  Situs Pegunungan Dieng – Indonesia

Situs Pegunungan Dieng – Indonesia

Situs ini terletak di Pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Komplek candi ini berdiri di atas tanah yang berketinggian 2.000 meter di atas laut, dengan ukuran kawasan 1,8 Km x 0,8 Km.

Komplek candi Hindu Syiwa ini diperkirakan dibangun pada akhir abad ke-7 hingga seperempat awal abad ke-8. Kemudian dilanjutkan lagi dari akhir abad ke-8 sampai dengan awal abad ke-9. Pembangunannya atas perintah raja-raja Wangsa Sanjaya.

Diperkirakan candi-candi di kawasan ini ada 400 candi. Namun sekarang yang tersisa hanya 8 candi, yang terbagi menjadi 3 kelompok dan 1 candi yang berdiri sendiri.

  • Kelompok Arjuna, terdiri dari ; Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Sembadra, Candi Semar dan Candi Puntadewa.
  • Kelompok Gatutkaca, terdiri dari ; Candi Gatutkaca, Candi Setyaki, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Petruk dan Candi Gareng. Pada kelompok ini hanya tersisa Candi Gatutkaca saja, selebihnya hanya berbentuk reruntuhan saja.
  • Kelompok Dwarawati, terdiri dari ; Candi Dwarawati, Candi Abiyasa, Candi Pandu, dan Candi Margasari. Hanya Candi Dwarawati saja yang tersisa, sedangkan yang lain hanya reruntuhan saja.
  • Candi yang berdiri sendiri adalah Candi Bima.

Ditemukan kembali oleh tentara Inggris pada tahun 1814, yang saat itu terendam genangan air telaga. Baru pada tahun 1856 dilakukan pengungkapan candi oleh Pemerintah Hindia Belanda. Dan dilanjutkan lagi tahun 1864 untuk penyelidikan lebih lanjut.

6.  Candi Mendut – Indonesia

Candi Mendut – Indonesia

Lokasi Candi Mendut hanya berjarak 3 Km dari Candi Borobudur. Candi ini diduga sebagai rangkaian yang terkait dengan Candi Borobudur dan Candi Pawon.

Candi ini didirikan oleh Raja Indra dari Wangsa Sailendra kerajaan Mataram, namun baru terselesaikan pada tahun 824. Ada dugaan pendiriannya ini terkait dengan ritual penganut Budha Mahayana saat itu di Candi Borobudur.

Tinggi dari Candi Mendut mencapai 26,4 meter. Memiliki 31 buah panel relief dan 48 stupa kecil di sekelilingnya.

Bangunan bersejarah ini ditemukan kembali dari timbunan tanah dan abu vulkanik Gunung Merapi pada tahun 1836. Restorasi pertama kali mulai dilakukan pada tahun 1908 dan dilanjutkan kemudian pada tahun 1925.

7.  Candi Pawon – Indonesia, Bagian Dari Candi Tertua Di Dunia

Candi Pawon – Indonesia, Bagian Dari Candi Tertua Di Dunia

Lokasi Candi Pawon hanya berjarak 1,75 Km dari Candi Borobudur. Ada tiga candi yang diduga saling berkaitan pendiriannya, yaitu Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon.

Bangunan candi Pawon diduga didirikan oleh Raja Samarrattungga dari dinasti Syailendra. Dibangun sebagai tempat penyimpanan abu jenasah ayahnya, yaitu Raja Indra.

Pemerintah Hindia Belanda merestorasi candi ini pada tahun 1903, karena banyak kerusakan pada candi ini akibat letusan Gunung Merapi.

8.  Candi Prambanan – Indonesia

Candi Prambanan – Indonesia

Candi Prambanan terletak di dua wilayah yang saling berbatasan, yaitu Sleman – Yogyakarta dengan Klaten – Jawa Tengah. Pambanan sering digunakan sebagai tempat pemujaan bagi penganut Hindu Shiwa saat itu.

Pada prasasti Siwagrha disebutkan, Candi Prambanan ini didirikan sekitar tahun 850 masehi oleh Sri Maharaja Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya. Candi Prambanan didirikan dengan tujuan untuk menandingi Candi Borobudur yang tidak jauh letaknya.

Kawasan candi ini mengalami beberapa kali perluasan oleh Raja Lokapala dan raja-raja Medang Mataram. Pemugaran dan restorasi kembali Prambanan dilakukan pada era 1900-an. Hal ini dilakukan karena candi banyak tertimbun tanah dan ditumbuhi semak belukar.

Candi Prambanan terbengkalai seperti itu disebabkan karena ditinggalkan atau berpindahnya Kerajaan Medang Mataram ke timur. Selain itu terjadinya letusan Gunung Merapi.

Di dalam kawasan ini terdapat 240 candi, dan yang  terbesar adalah Candi Shiwa, Candi Wisnu dan Candi Brahma. Namun sayangnya saat ini hanya 18 candi saja yang bisa direstorasi .

Bagi kalian yang sering mendengar kisah legenda Prambanan, mungkin kalian familiar dengan mitologi yang ada di masyarakat setempat, yang mengatakan kalau Candi Prambanan ini ada karena legenda Rara Jonggrang.

9.  Candi Plaosan – Indonesia

Candi Plaosan – Indonesia

Letak candi ini di Klaten, Jawa tengah yang berjarak hanya 1,5 kilometer dari kompleks Candi Prambanan. Candi ini merupakan tempat kegiatan penganut Budha pada masa Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram, penganut Hindu Syiwa.

Bangunan ini didirikan pada akhir abad ke-8 hingga awal abad ke-9. Maka tak heran bila komplek candi ini bercorak ragam sebagai candi Hindu.

Komplek candi ini terbagi dua, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Pada area ini terdapat 2 candi induk yang dikelilingi 116 stupa dan 50 candi kecil-kecil, serta 6 arca Dhyani Boddhisatwa yang ada di masing-masing candi induk.

Untuk area Candi Plaosan Kidul, bangunannya candi utamanya hanya berupa reruntuhan. Hanya beberapa candi perwara saja yang tersisa.

10.  Kuil Sri Ranganathaswamy – India, Bagian Dari Candi Tertua Di Dunia

Kuil Sri Ranganathaswamy – India,

Bangunan ini berada di Srirangam, Tiruchirapalli, Tamil Nadu, India, kuil ini merupakan candi Hindu terbesar di dunia yang masih difungsikan hingga sekarang. Kuil ini didirikan secara bertahap dan dalam jangka waktu yang sangat lama.

Ada literatur yang menyebutkan kuil ini sudah ada sejak abad ke-6 SM hingga abad ke-4 M. Tetapi bukti kuat yang adalah prasasti di dalam kuil ini yang menyebutkan waktunya pada abad ke-9 M dan abad ke-16 M.     

Kuil Sri Ranganathaswamy berdiri di atas tanah seluas 63 hektar yang terdiri dari 21 menara, 81 kuil, 39 paviliun dan tangki-tangki air. Saat ini status kuil ini masih masuk dalam daftar sementara UNESCO sebagai situs warisan dunia.

Kesimpulan

Pada masa abad ke-2 hingga abad ke-10 peradaban manusia sudah tinggi. Kita harus akui bahwa bangunan-bangunan yang didirikan pada masa itu sangat mengagumkan.

Perlu kita ketahui juga, selain kesepuluh candi tersebut, sebenarnya masih banyak candi-candi di berhasil diungkap di beberapa negara sebagai candi tertua.

Misalnya ; Candi Bagan di Myanmar dan Angkot Wat di Thailand. Di Indonesia sendiri juga masih ada Candi Sewu dan Candi Gedongsongo. Bangunan monumental seperti itu semuanya bertujuan hanya untuk pemujaan dan peribadatan penganut keagamaan saat itu.

Saat ini, kita sebagai penerus peradaban sudah seharusnya untuk melestarikan itu semua.

Selain candi-candi tersebut, masih banyak lagi peninggalan peradaban masa lalu dengan berbagai jenisnya. Semua itu bisa kamu baca di Bicara Indonesia. Jangan lewatkan informasi lainnya, yang akan menambah wawasanmu. –anp– 

Sumber :

  • Candi – Wikipedia
  • Apa Itu Candi – Kebudayaan Kemdikbud
  • Candi – Candi Perpusnas
  • World Heritage Centre – UNESCO