Restorasi Candi Prambanan

Restorasi Candi Prambanan sampai saat ini masih menjadi perhatian bangsa kita. Apalagi Candi Prambanan di tetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.

Tingkat kesulitan yang cukup tinggi menjadi penyebab belum terselesaikannya restorasi Candi Prambanan secara menyeluruh. Maha karya nenek moyang Bangsa Indonesia ini memang benar-benar mengagumkan.

Candi Prambanan

Lalu kapan para pendahulu ini membangunnya, bagaimana mitologi dan kehancurannya, dan upaya-upaya restorasi yang sudah pernah di lakukan, serta bagaimana upaya selanjutnya ? Baca sampai akhir tulisan ini, maka kamu akan mengerti itu semua.

Prambanan, Kejayaan Masa Lampau

Candi Prambanan terletak di perbatasan Propinsi Jawa Tengah dengan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Hindu terbesar di Indonesia ini juga sebagai candi terindah di Asia Tenggara.

Prambanan Dalam Arkeologis

Sesuai dengan yang tertulis dalam prasasti Shivagrha (856 M), Candi Prambanan di bangun pertama kali oleh raja Kerajaan Medang dari keluarga Wangsa Sanjaya yaitu Sri Maharaja Rakai Pikatan di tahun 850.

Pembangunan candi ini menandai beralihnya dukungan keagamaan dari Wangsa Sailendra  yang menganut Budha Mahayana ke Hindu. Tujuan di dirikannya candi ini adalah untuk pemujaan dan memuliakan Dewa Siwa.

Beberapa analis juga menyebutkan pendirian Candi Prambanan yang dekat dengan Candi Borobudur sebagai tanda “persaingan” Wangsa Sanjaya ke Wangsa Sailendra yang telah mendirikan Candi Borobudur terlebih dahulu.

Candi Prambanan
Replika Candi Prambanan Secara Utuh

Pembangunan Candi Prambanan ini kemudian di lanjutkan dan di perluas oleh raja-raja Medang Mataram selanjunya.

Tercatat raja yang memperluas dan mempercantiknya adalah ; Raja Lokapala, Raja Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu, Raja Sri Maharaja Dyah Daksa dan Raja Sri Maharaja Dyah Tulodong.

240 Candi di Prambanan

Kawasan Candi Prambanan terdiri 240 bangunan candi, yaitu

  • 3 Candi Trimurti, merupakan 3 candi paling besar yaitu ; Candi Siwa (tengah / utama) sebagai lambang Sang Pemusnah, Candi Wishnu (utara) sebagai lambang Sang Pemelihara, dan Candi Brahma (selatan) sebagai lambang Sang Pencipta.        
  • 3 Candi Wahana, merupakan 3 candi sarana yang di pakai oleh tiga Dewa tersebut, yaitu ; Candi Nandi, Candi Garuda, dan Candi Angsa. Lokasinya tepat di depan masing-masing Candi Trimurti yang sesuai dengan tunggangannya.
  • 2 Candi Apit, terletak di selatan dan utara antara Candi Trimurti dan Candi Wahana.       
  • 4 Candi Kelir, terletak di keempat penjuru arah mata angin sebagai pintu masuk ke area bangunan inti.
  • 4 Candi Patok, terletak di keempat sudut area bangunan inti.     
  • 224 Candi Perwara, terletak di sekeliling area bangunan inti candi yang masing-masing berukuran 6×6 meter dengan tinggi 14 meter dengan empat elevasi yang berbeda. Candi-candi ini merupakan sebagai pengawal atau pelengkap dari candi utama.             
Candi Prambanan
Candi Prambanan Saat Ini

Dari jumlah candi yang ada di area Candi Prambanan, saat ini tersisa hanya 18 candi, yaitu ; Candi Trimurti, Candi Wahana, Candi Apit, Candi Kelir, Candi Patok dan dua Candi Perwara. Ke-222 Candi Perwara lainnya hanya tinggal beberapa bebatuan saja.

Kehancuran Candi Prambanan

Perpindahan kerajaan Medang Mataram ke Jawa Timur sekitar tahun 930 oleh Sri Maharaja Mpu Sindok mengakibatkan kawasan Candi Prambanan ini terbengkalai karena di tinggal begitu saja.

Tentu setelah perpindahan itu tidak ada perawatan lagi terhadap Candi Prambanan. Salah satu penyebab perpindahan ini karena adanya letusan Gunung Merapi  yang sangat hebat.

Di kabarkan letusannya mencapai ketinggian hingga 20 kilometer. Kondisi Candi Prambanan yang hancur semakin di perparah setelah terjadi gempa bumi hebat di awal abad ke-16.

Dampak letusan ini yang juga menjadi penyebab banyaknya bagian candi yang tertimbun abu, debu dan tanah vulkanis.

Mitologi Prambanan

Bangunan yang sudah hancur dan di tinggalkan beberapa abad tanpa perawatan memunculkan mitos-mitos yang bersumber dari daerah sekitar candi.

Salah satunya adalah mitologi Roro Jonggrang yang berusaha di sunting oleh Raden Bandung Bandawasa menjadi awal kisah terciptanya Candi Prambanan.

Roro Jonggrang mengetahui bahwa Raden Bandung Bandawasa lah yang membunuh Prabu Baka, ayahandanya. Usaha Raden Bandung Bandawasa untuk mempersunting Roro Jonggrang menemui tantangan.

Raden Bandung Bandawasa bisa memperistri Roro Jonggrang asalkan Raden Bandung Bandawasa dapat membangun 1.000 candi dari matahari terbenam sampai ayam berkokok di pagi hari.

Sebenarnya persyaratan ini hanyalah penolakan halus dari Roro Jonggrang. Karena Raden Bandung Bandawasa akhirnya tahu bahwa persyaratan itu hanyalah untuk membohonginya, maka dia murka luar biasa. Saat itu juga Roro Jonggrang di kutuk menjadi arca.

Salah satu arca yang ada di dalam kompleks Candi Prambanan di yakini sebagai perwujudan dari Roro Jonggrang.

Upaya Restorasi Candi Prambanan

Terkubur dan terbengkalainya Candi Prambanan yang cukup lama tidak menjadi perhatian khusus bagi masyarakat setempat. Mereka menganggap biasa saja, apalagi terkait dengan mitos-mitos lainnya.

Baru ratusan tahun kemudian keberadaan Candi Prambanan ini mulai diperhatikan.

Restorasi Candi Prambanan (1880)
Candi Prambanan Tahun 1880

Era Pemerintahan Penjajah

Sesuai dengan catatan sejarah, sudah beberapa kali ada upaya untuk menggali, meneliti dan merestorasi Candi Prambanan.

Tahun 1733

Candi Prambanan menjadi hal menarik setelah di temukannya lagi oleh C.A. Lons, seorang pegawai VOC Belanda. Dia melihat dan tertarik dengan peninggalan sejarah tersebut. Kondisinya tertimbun tanah dan penuh dengan semak belukar.

Bebatuan yang menonjol dan terbentuk dengan sistematis menjadi perhatian dia. Berita penemuan ini menjadi perhatian dunia saat itu, namun tidak ada upaya berarti yang di lakukan saat itu.

Tahun 1811

Kembali Candi Prambanan menjadi perhatian. Di masa Inggris Raya menguasai Jawa, Sir Thomas Stamford Raffles ditunjuk menjadi Gubernur Jenderal di Pulau Jawa.

Saat itu salah satu anak buahnya di bidang surveyor yang bernama Colin Mackenzie menemukan kembali Candi Prambanan dalam kondisi yang semakin mengenaskan.

Candi ditumbuhi belukar tinggi, dibalut akar-akar dan bahkan bebatuan candi dijadikan parit pengairan sawah dan pembatas tepi jalan. Raffles memerintahkan untuk dilakukan penyelidikan mendalam tentang penemuan itu.

Namun karena masa Pemerintahan Inggris Raya tidak berlangsung lama di Pulau Jawa, upaya penyelidikan tersebut tidak ada kelanjutan yang berarti.

Restorasi Candi Prambanan
Restorasi Candi Prambanan Tahun 1895

Tahun 1855

Jan Willem Ijzerman, seorang insinyur perminyakan Belanda mulai membersihkan, memindahkan dan memilah-milah bebatuan dan reruntuhan candi. Pekerjaan yang dilakukan saat itu belum ada keseriusan.

Tahun 1885

Isaäc Groneman, seorang arkeolog Belanda menuntaskan pekerjaan sebelumnya.

Pada era tersebut penggalian tanah untuk memperoleh struktur candi sudah dilakukan. Pencatatan untuk identifikasi bebatuan juga dilakukan, termasuk pembongkaran susunan bebatuan yang ada.

Namun semua pekerjaan yang dilakukan saat itu masih sembarangan. Di era itu juga bebatuan candi banyak yang hilang. Relief candi dijadikan hiasan taman oleh warga Belanda, dan warga sekitar menjadikan bebatuan itu sebagai pondasi rumahnya.

Tahun 1902

Theodoor van Erp melanjutkan pekerjaan pemugaran Candi Prambanan. Salah satu tugas yang penting saat itu adalah memelihara bagian-bagian candi yang rawan runtuh. Identifikasi dan pengelompokan bebatuan juga dilakukan, bahkan lebih terinci daripada sebelumnya.

Tahun 1918,

P.J. Perquin, seorang ahli arkeolog di dalam Jawatan Purbakala Belanda (Oudheidkundige Dienst) memimpin restorasi Candi Prambanan secara sistematis.

Kaidah-kaidah arkeologi mulai diterapkan dalam restorasi ini. Pada era ini reruntuhan Candi Siwa berhasil direkonstruksikan kembali.

Restorasi Candi Prambanan 1895
Restorasi Candi Prambanan Tahun 1895

Tahun 1926

De Haan melanjutkan pekerjaan restorasi. Di bawah pimpinannya Candi Siwa semakin disempurnakan. Di akhir hayatnya dia sudah menyiapkan rekonstruksi Candi Apit.

Tahun 1931

Ir. V.R. van Romondt menggantikan pendahulunya. Di masa kepemimpinannya ini kedua Candi Apit berhasil diselesaikan, tepatnya di tahun 1932.

Pekerjaan Romondt tidak bisa dilanjutkan lagi karena tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda harus meninggalkan Indonesia seiring masuknya Jepang untuk menjajah Indonesia.

Restorasi Candi Prambanan Oleh Anak Bangsa

Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Indonesia mulai serius melanjutkan restorasi Candi Prambanan.

Restorasi Candi Prambanan Tahun 1949
Restorasi Candi Prambanan Tahun 1949

Tahun 1953

Presiden Ir. Soekarno meresmikan Candi Siwa dan Candi Apit sebagai tanda selesainya restorasi dua candi ini. Pekerjaan yang tertunda sejak era Romondt dilanjutkan kembali oleh para arkeologi Indonesia.

Tahun 1979

Dilakukan studi secara mendalam pada Candi Prambanan sebagai suatu kawasan atau zona pelestarian peninggalan benda bersejarah.

Tahun 1987

Dilakukan pemugaran Candi Brahma dan baru terselesaikan pada April 1991.

Tahun 1991

Setelah selesai pemugaran Candi Brahma, pada bulan Mei dilanjutkan dengan restorasi Candi Garuda, Candi Angsa dan Candi Nandi. Pemugaran baru bisa terselesaikan pada tahun 1993.

Di tahun 1991 ini pula UNESCO menetapkan kawasan Candi Prambanan sebagai warisan budaya dunia karena merupakan karya arsitektur yang luar biasa, kreatif dan jenius yang pernah dibuat manusia.

Tahun 2006

Tepatnya di bulan Mei, terjadi gempa 5,9 SR di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Gempa ini mengakibatkan beberapa bagian di kawasan Candi Prambanan runtuh secara struktural.

Tenaga ahli di bidang arkeologi, teknik sipil, geologi dan geofisika berkumpul untuk menyelidiki dampak yang terjadi. UNESCO juga berperan aktif dalam upaya ini. Pada saat itu juga Candi Prambanan ditutup dari wisatawan untuk sementara.

Setelah dilakukan pemetaan pekerjaan untuk restorasi, tahun 2007 Candi Prambanan dibuka untuk wisatawan dengan pembatasan tempat yang bisa dikunjungi.

Hanya Candi Siwa yang tidak bisa dikunjungi karena memang mengalami rusak parah. Restorasi akibat gempa ini baru selesai tahun 2009.

Namun saat itu menyisakan pekerjaan bagian-bagian di Candi Siwa yang tidak bisa terselesaikan karena memang ada kesulitan yang cukup tinggi untuk merestorasinya kembali sesuai dengan aslinya. Apalagi bila ditinjau dari segi struktur candi.

Tahun 2013

Para ahli arkeologi dunia sepakat untuk melanjutkan dan menuntaskan restorasi Candi Siwa yang belum selesai.

Candi Prambanan
Kondisi Canda Prambanan Pasca Gempa Bumi Tahun 2006

Saat ini, setelah dilakukan restorasi ratusan tahun yang  dilakukan banyak pihak, Candi Prambanan terlihat kemegahannya. Memang tidak dipungkiri dalam restorasi ini menggunakan bebatuan berusia muda sebagai pengganti bebatuan candi yang hilang atau hancur.

Tetapi karena Candi Prambanan adalah situs kebanggaan dunia maka dalam restorasi yang dilakukan pada akhir-akhir ini selalu berpegang pada peraturan yang ada.

Salah satu pedoman dalam restorasinya harus sesuai dengan ketentuan International Council on Monuments and Sites (ICOMOS), yaitu :

  • Mempertahankan keaslian bentuk
  • Menjaga keaslian tata letak
  • Mempertahankan keaslian material
  • Teknik pembuatan

Menurut para ahli, dari banyaknya restorasi yang dilakukan, kondisi Candi Prambanan saat ini sudah mendekati 90% seperti kondisi pertama kalinya dibangun. Suatu hal yang membanggakan.

Candi Prambanan

Kesimpulan

Karya leluhur Bangsa Indonesia memang sangat membanggakan. Benar-benar suatu maha karya dunia. Tidak bisa terbayangkan bagaimana cara pembangunan Candi Prambanan pada saat itu.

Belum lagi bila melihat proses restorasi yang sudah dilakukan ratusan tahun. Tingkat kesulitannya sangat tinggi. Merestorasi Candi Prambanan ini layaknya menyusun puluhan ribu puzzle yang berserakan.

Saat ini hasil restorasi sudah terlihat. Kita patut berterima kasih juga kepada para ahli yang terlibat dalam restorasi dari masa ke masa.

Dan tugas kita sebagai generasi penerus bangsa untuk tetap melestarikan benda budaya bersejarah ini. Baca juga artikel-artikel sejarah budaya bangsa kita di Bicara Indonesia, yang akan semakin membuat bangga kita sebagai anak bangsa. -anp-

Sumber :

  • Candi Prambanan – Candi Perpusnas
  • Candi Prambanan – Wikipedia
  • Kecamatan Prambanan – Prambanankec Slemankab
  • Prambanan – Borobudurpark
  • Restorasi Prambanan – Borobudurpark
  • Prambanan – Cagarbudaya/kemdikbud