Bagaimana Jika Astronot Meninggal di Luar Angkasa? Ilmu astronomi adalah ilmu yang paling diminati oleh semua orang. Banyak ilmuwan yang berlomba-lomba mempelajari apa yang ada di luar sana. Semua ilmu astronomi di alam semesta ini adalah hasil dari kerja keras para astronot dan ilmuwan kita, terutama astronot yang bertugas untuk misi keluar angkasa.

Menjadi astronot bukan lah perkerjaan yang mudah ya teman teman, ini adalah sala satu pekerjaan yang beresiko tinggi membahayakan nyawa mereka sendiri. Mereka bisa terancam banyak bahaya seperti terkena radiasi d luar angkasa. Dan diluar angkasa adalah tempat dimana tidak ada gravitasi, jika mereka tidak cocok dengan lingkungan di luar angkasa, mereka dalam bahaya besar, dan bisa saja meninggal ketika bertugas.

Tapi, apa jadinya jika para astronot ini meninggal dunia saat menjalankan misinya?

Astronot Melakukan Misi Untuk Mempelajari Luar Angkasa

Astronot adalah orang-orang yang dikirim untuk melakukan misi di luar angkasa. Mereka berangkat dari bumi dengan menaiki roket. Satu kali misi bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Manusia sudah menjalankan misi ke luar angkasa sejak 50 tahun yang lalu.

Nah, selama itu, ada 18 orang astronot yang meninggal di dalam misi. Sebenarnya, jumlah ini tergolong sedikit.

Astronot adar Akan Resiko Kematian

Astronot yang dikirimkan untuk menjalankan misi di luar angkasa bukan orang sembarangan lho. Mereka harus memiliki fisik yang sempurna. Jadi, sebelum ditunjuk untuk bertugas mereka akan menjalani serangkaian tes kesehatan terlebih dahulu.

Para astronot juga menyadari akan adanya resiko kematian pada misi luar angkasa. Namun resiko kematian astronot sendiri sangat minim.

Kondisi Tubuh Manusia Saat Berada di Luar Angkasa

Udara di luar angkasa sangat berbeda dengan udara di bumi. Tubuh manusia pun akan memberikan reaksi berbeda. Tanpa adanya seragam luar angkasa, manusia akan kehilangan kesadaran 15 detik setelah ia berada di ruang hampa udara. 30 detik hingga 1 menit setelahnya, manusia akan langsung meninggal.

Jika memakai seragam khusus, manusia punya waktu 6 jam sebelum semua cadangan oksigen habis, setelah itu, manusia tetap Meninggal.

Bagaimana Jika Astronot Meninggal di Luar Angkasa

Bagaimana Jika Astronot Meninggal di Luar Angkasa

Stasiun luar angkasa tidak dilengkapi dengan ruang mayat. Hal tersebut dianggap tidak efisien. Selain itu, kemungkinan seorang astronot meninggal saat menjalankan misi juga sangat kecil. Ada dua solusi untuk masalah ini.

Solusi pertama adalah menempatkan mayat di dalam seragam luar angkasa lalu diberi tekanan udara. Setelah itu, tubuhnya dipindahkan ke tempat yang lebih dingin di dalam pesawat. Tubuh orang meninggal akan mengeluarkan bakteri yang bisa berbahaya untuk mereka yang hidup. Biasanya astronot lain tidak ingin menyimpan mayat di dalam pesawat.

Nah, solusi kedua adalah dengan membekukan tubuh mayat, lalu dihancurkan menjadi bagian-bagian kecil seperti dikremasi. Pembekuan bisa dilakukan menggunakan nitrogen. Jika tidak ada cukup nitrogen, maka suhu dingin luar angkasa bisa membuatnya membeku

Dengan demikian, akan lebih mudah bagi yang lain untuk kembali ke bumi.

Bisakah Mayat Astronot di Buang ke Luar Angkasa?

Kalau awak kapal meninggal, maka mayat mereka akan dibuang ke laut dan bisa mengurai dengan sendirinya. Apakah hal yang sama bisa diterapkan pada mayat astronot, dengan membuang tubuh mereka di ruang angkasa yang hampa?

Hmm, laut dan luar angkasa punya kondisi berbeda. Jika mayat astronot dibuang ke luar angkasa, maka tubuhnya akan mengambang dan mengikuti pesawat yang membuangnya. Ini jelas mengganggu perjalanan pesawat tersebut.

Bisakah Mayat Astronot di Kubur di Planet Lain?

Alternatif lain yang bisa dilakukan jika astronot meninggal di luar angkasa adalah, dengan mengubur mayat di planet lain, misalnya di Mars. Bisakah hal ini dilakukan?

Tubuh manusia dipenuhi bakteri yang berasal dari Bumi. Sementara pesawat tanpa awak yang dikirim ke Mars harus dijaga kebersihannya, terutama dari mikrobakteri yang asalnya dari bumi. Selain itu, permukaan planet lain tidak terbuat dari tanah, jadi bisa sangat sulit untuk digali.

Solusi terbaik adalah dengan membakar mayat astronot yang meinggal hingga menjadi abu.

Kesimpulan

Nah, kita tidak bertujuan untuk menakut-nakuti ya. Jadi jangan sampai kalian menjadi tidak tertarik lagi untuk mempelajari ilmu astronomi. Ini adalah pengetahuan yang sangat penting, mengingat manusia tidak pernah berhenti untuk mengeksplorasi ruang angkasa.

Tapi bisa kita simpulkan, Jika astronot meninggal di luar angkasa, sudah ada beberapa prosedur yang diterapkan untuk menangani tubuh astronot yang meninggal itu teman teman.

Sumber :

  • What If You Died in Space? – Youtube (Diakses pada 2 April 2019)