7 Hukuman Paling Sadis Para Pesuruh Amerika

hukuman Sadis Amerika – Apa yang ada di pikiran sahabat Bicara ketika mendengar kata pesuruh? Pastinya kita akan langsung berpikiran tentang pengekangan terhadap seseorang yang dilakukan oleh orang lain dengan cara yang memaksa.

Hal ini membuat munculnya beberapa hukuman paling sadis para pesuruh, khususnya di Negara Amerika.

Perbudakan merupakan salah satu tragedi terbesar yang pernah terjadi di Amerika. Hal ini disebabkan karena kesengsaraan yang ditimbulkan sangat besar dampaknya. Tragedi tersebut menyebabkan hilangnya jutaan nyawa umat manusia pada masa itu.

Selama masa perbudakan terjadi, para pesuruh atau budak dapat dihukum dengan sangat sadis karena melakukan beberapa pelanggaran. Misalnya saja seperti melakukan pencurian, tidak rajin bekerja, dan bahkan saat berusaha melarikan diri.

Selain itu, para pesuruh juga diwajibkan untuk menggunakan bahasa yang diperintahkan. Jika sampai ada pesuruh yang menggunakan bahasa asli mereka saat bercakap-cakap, maka otomatis dia akan mendapatkan hukuman.

Kebanyakan dari para pesuruh memang sering digunakan sebagai bahan candaan semata bagi para majikannya. Hal ini membuat munculnya beberapa bentuk hukuman paling sadis para pesuruh Amerika yang pernah ada. Yuk, disimak!

1. Pelecehan Seksual, Sarana untuk Memproduksi Para Pesuruh Baru

Pelecehan Seksual, Sarana untuk Memproduksi Para Pesuruh Baru

Para pesuruh pada nyatanya bukan hanya untuk melakukan pekerjaan pada orang lain. Namun, mereka juga biasanya menjadi pemuas nafsu bagi para majikannya atau orang lain.

Bukan hanya para pesuruh yang berjenis kelamin wanita, nyatanya laki-laki pun juga sering mengalami pelecehan seksual. Pada zaman dahulu, belum ada hukum yang dapat mengatur dan mencegah hal seperti ini terjadi.

Umumnya, kebanyakan budak wanita yang hamil karena pelecehan seksual semacam ini jarang menerima perawatan medis. Bahkan, kebanyakan dari mereka yang diurus oleh istri majikan mereka sangat sering menerima perlakuan kasar dan tidak manusiawi.

Hal seperti ini terus terjadi sampai diberlakukannya undang-undang yang mengatur tentang larangan dilakukannya impor para pesuruh. Hal ini mulai berlaku sejak tahun 1808 dan membuat berkurangnya para pesuruh khususnya di daerah bagian selatan.

Hal tersebut membuat permintaan budak di pasar internal mengalami peningkatan, khususnya pada orang yang berkulit hitam. Ini kemudian berakibat pada terjadinya penjualan budak yang didasarkan pada kemampuan mereka memproduksi para pesuruh baru.

Saat mereka telah terpilih dan akhirnya terjual, mereka kemudian akan dipaksa untuk berhubungan dengan para pesuruh lain. Hal ini tidak lain bertujuan untuk memproduksi anak yang kelak akan dijadikan para pesuruh baru.

Biasanya, para budak diberi kebebasan untuk memilih dengan siapa mereka akan berhubungan

2. Cambuk, Hukuman Paling Sadis yang Pernah Ada

Cambuk, Hukuman Paling Sadis yang Pernah Ada
Cambuk – history

Sudah menjadi rahasia umum kalau para pesuruh yang ada di Amerika, tak terkecuali anak-anak dan wanita hamil sering mendapatkan hukuman cambuk. Biasanya, hukuman paling sadis ini bisa sampai membuat kulit di punggung parah pesuruh sampai terangkat.

Hal ini disebabkan karena bekas luka yang muncul karena cambukan yang kasar dan dilakukan berulang kali. Akan tetapi, penyiksaan ini tidak akan berhenti sampai di sini dan terus berlanjut.

Setelah itu, ketika luka dari para pesuruh tadi mulai membaik, para majikan akan mulai menyiksa mereka lagi. Biasanya, para majikan akan menyuruh luka dari para pesuruh tadi dibelah dan ditaburi dengan lada merah.

3. Demosi, Perdagangan Para Budak yang Tidak Manusiawi

Demosi, Perdagangan Para Budak yang Tidak Manusiawi
Demosi – wikiwand

Mungkin, bagi kebanyakan orang hukuman seperti ini tidak termasuk dalam kelompok hukuman paling sadis bagi para pesuruh. Namun, jenis hukuman ini nantinya akan berdampak pada penentuan hidup atau matinya para pesuruh.

Hukuman ini mungkin masih tampak kurang berkesan dan brutal dibandingkan dengan jenis hukuman paling sadis lainnya. Salah satu orang yang sangat menggembari hukuman cambuk dan jenis hukuman mengerikan lainnya adalah George Washington.

Lebih parahnya lagi, dia juga dikenal sebagai pendukung penurunan pangkat dari para pesuruh yang tidak bekerja dengan giat. Selain itu, dia juga mendukung dilakukannya penjualan budak khususnya bagi yang mencoba untuk melarikan diri.

Dari waktu ke waktu, diketahui bahwa khusus bagi para pesuruh yang melakukan pekerjaannya dalam kondisi yang tidak menuntut fisik maka akan diperlakukan berbeda.

Biasanya, mereka yang hanya bekerja di rumah atau berdagang akan diturunkan pangkatnya untuk melakukan pekerjaan di ladang. Pastinya, hal ini membuat para budak tadi harus berdaptasi dengan situasi dan kondisi pekerjaan yang baru.

Mereka akhirnya dituntut untuk mempunyai kondisi fisik yang lebih kuat dari biasanya. Selain itu, mereka juga sangat sering diperlakukan lebih keras oleh orang yang bertugas sebagai pengawas pekerjaan mereka.

Bahkan, dalam beberapa kasus para pesuruh juga bisa dijual lagi ke majikan lain. Parahnya, mereka dijual dengan harga yang lebih murah dan diberikan ke majikan yang memperlakukan para pesuruhnya dengan sangat buruk.

4. Cap, Penyiksaan sebagai Tanda Kepemilikan Para Pesuruh

Cap, Penyiksaan sebagai Tanda Kepemilikan Para Pesuruh
Cap – eonimages

Salah satu jenis penyiksaan paling tidak manusiawi ini sering dikenal dengan nama cap atau branding. Dalam nama tersebut sering mengacu pada pembakaran daging menggunakan alat logam yang telah dipanaskan.

Jenis penyiksaan ini dilakukan oleh para pemilik dengan tujuan untuk menunjukkan tanda kepemilikan para pesuruhnya. Dalam hal ini, pemilik atau bisa juga kita sebut sebagai “perusahaan” sering melakukan cap pada budak mereka agar mudah untuk dikenali.

Selain itu, hal ini juga sekaligus untuk meminimalisasi penjualan atau pencurian kembali para pesuruh.

Namun akhirnya cap-cap tersebut justru digunakan sebagai bukti fisik guna menyanggah klaim dari perusahaan besar yang menolak praktik ini dilakukan. Salah satu negara bagian di Amerika Serikat, Luoisiana terdapat sebuah kode yang dikenal dengan nama Kode Noir.

Dalam kode tersebut menjelaskan tentang diizinkannya pencitraan para pesuruh dengan cap yang biasanya disebabkan karena berusaha kabur.

Tepat pada tahun 1840, salah satu kota terbesar di negara bagian Louisiana, New Orleans telah mengembangkan sebuah pasar budak terbesar yang pernah ada.

Pasar yang berlokasi di Negara Amerika ini menempatkan banyak orang di bawah dekret tersebut. Terkhusus di daerah selatan, hukuman paling sadis ini telah dianggap biasa dilakukan, khususnya oleh para majikan ke para pesuruh mereka yang berusaha melarikan diri.

Terkadang, para majikan membuat sebuah surat atau tanda yang dapat dikenal, kemudian tanda tersebut dibakar di wajah para pesuruh mereka. Ini ditujukan untuk mencegah para pesuruh melakukan pekerjaan atau tugas lain setelahnya.

5. Pembakaran Hidup-Hidup, Hukuman Paling Sadis Para Budak

Pembakaran Hidup-Hidup, Hukuman Paling Sadis Para Budak
Pembakaran Hidup-Hidup

Pada zaman dahulu, berbagai hukuman paling sadis yang diberikan pada para pesuruh sangat sering dipublikasikan di depan khalayak ramai. Lebih parahnya lagi, para pesuruh lain dipaksa untuk menyaksikan hal tersebut.

Hal ini bertujuan untuk memperingatkan para budak lain agar bisa berperilaku baik dan patuh terhadap majikannya. Beberapa waktu kemudian, akhirnya sistem perbudakan telah dihapuskan.

Namun, ternyata hal ini tidak berdampak pada hukuman gantung yang ternyata terus berlanjut sampai abad ke-20. Selain itu, terdapat salah satu hukuman paling sadis yang tetap ada dan belum hilang saat itu, yaitu pembakaran hidup-hidup para pesuruh.

Dalam hukuman tersebut, para pesuruh akan diikat pada sebuah tiang dan diletakkan tepat di atas api yang membara. Hal ini membuat kebanyakan budak akan pingsan karena terlalu banyak menghirup asap.

Selanjutnya, tubuh dari para pesuruh tersebut akan merasakan penyiksaan hebat yang disebabkan karena panas yang luar biasa dari api tersebut. Kemudian, secara perlahan api tersebut akan membakar tubuh mereka hingga mereka menghembuskan nafas terakhir.

6. Mutilasi, Hukuman Paling Mengerikan yang Pernah Ada

Mutilasi, Hukuman Paling Mengerikan yang Pernah Ada
Mutilasi

Hukuman ini menjadi hukuman paling sadis dan mengerikan yang pernah menimpa para pesuruh di Negara Amerika pada zaman dulu.

Pada zaman dulu, para pesuruh dibedakan menjadi beberapa kelompok berdasarkan pekerjaan yang mereka lakukan. Hal ini membuat perbedaan kondisi fisik yang dibutuhkan oleh masing-masing budak.

Misalnya saja para pesuruh yang bekerja di perkebunan kapas atau ladang, pada kelompok ini para pesuruh diharuskan mempunyai kondisi fisik yang sangat kuat.

Namun, sayangnya mereka yang ada pada kelompok ini sering kali tak mendapatkan perawatan yang baik dan berkualitas.

Akan tetapi, perbedaan terlihat jelas kalau kita membandingkan hal ini dengan kelompok budak yang bekerja di rumah majikannya. Dalam kelompok tersebut, para pesuruh diwajibkan mempunyai kondisi tubuh yang bersih dan terawat.

Selain itu, sebagian besar para pesuruh dalam kelompok ini juga mempunyai kulit yang lebih bagus dan terjaga. Mereka juga mempunyai keterampilan bercakap yang lebih baik daripada kelompok para pesuruh yang bekerja di perkebunan.

Hal ini sebenarnya cukup masuk akal kalau tubuh dari para pesuruh dijaga dan dirawat dengan baik oleh para majikan.

Selain enak dipandang, hal ini dapat meminimalisasi timbulnya penyakit menular dari para pesuruh yang kemudian bisa menular ke keluarga dari majikannya.

Kenyataannya Tidak Demikian

7 Hukuman Paling Sadis Para Pesuruh Amerika

Namun, ternyata pada kenyataannya hal seperti ini tidak pernah terjadi. Khususnya pada kasus terjadinya pertengkaran budak antara satu sama lain.

Selain itu, tidak sedikit juga para pesuruh yang melawan pengawas atau majikan. Hal ini menjadikan hukuman mutilasi bagian tubuh para pesuruh menjadi hal yang lumrah dilakukan oleh para majikan.

Umumnya, para majikan memutilasi bagian tubuh para pesuruh mereka tergantung dari masalah atau perlawanan yang mereka timbulkan.

Jika masalah yang ditimbulkan masih tergolong ringan dan tidak memberikan dampak yang besar, biasanya majikan hanya akan memotong atau mengiris daging dari para pesuruh.

Namun, berbeda lagi kalau masalah yang ditimbulkan oleh para pesuruh cukup besar. Hukuman yang diberikan biasanya akan lebih parah dan mengerikan.

Terkadang, anggota tubuh dari para pesuruh akan diamputasi, mata mereka akan dicungkil, dan bahkan mereka bisa dikebiri, tanpa memperdulikan jenis kelamin.

Dalam kasus hukuman ini, para pesuruh yang menjadi korban mutilasi tidak akan menerima perawatan apapun. Baik secara medis atau pertolongan pertama.

Bahkan, kebanyakan budak harus menghembuskan nafas terakhir disebabkan karena infeksi dan juga kehilangan banyak darah. Sungguh kejam bukan sahabat Bicara?

7. Pemakaian Rantai, Penyiksaan untuk Para Pesuruh yang Berusaha Kabur

Pemakaian Rantai, Penyiksaan untuk Para Pesuruh yang Berusaha Kabur
Pemakaian Rantai

Dalam sejarah, pemakaian rantai dimulai saat orang-orang Afrika yang ditangkap dan dirantai bersama-sama di lambung kapal khusus para pesuruh.

Hal ini terus berlanjut sampai dengan digunakannya rantai sebagai hukuman untuk para pesuruh yang berusaha kabur. Biasanya, mereka akan dirantai saat berada di tempat kerja atau ke para pesuruh lain.

Dalam beberapa kasus, biasanya pemakaian rantai akan dipasang ke rombongan budak yang sedang berbaris memanjang. Mereka akan diborgol bersama-sama untuk melakukan tugas-tugas kasar secara serempak.

Hal inilah yang menjadi asal muasal terbentuknya sebuah geng bernama geng rantai yang sangat terkenal di penjara Amerika Serikat. Mereka adalah kumpulan budak yang mendapat hukuman sadis dari para majikan Amerika.

Sepanjang sejarah perbudakan, nama dari berbagai majikan telah banyak dikenal karena kekejaman yang telah dilakukan terhadap para pesuruhnya.

Namun, terdapat satu majikan wanita yang sangat terkenal akan keganasan dan tidak mempunyai rasa manusiawi sama sekali terhadap para  pesuruhnya.

Wanita bernama lengkap Madame Delphine LaLaurie ini telah melakukan berbagai macam penyiksaan terhadap para pesuruhnya dengan sangat kejam. Berbagai macam cara investigasi pun telah dilakukan guna mengetahui kondisi dari para pesuruh dari Madame.

Namun, wanita ini berhasil menutupi kasus tersebut dengan cara membakar rumahnya pada tahun 1834. Tim investigasi menemukan fakta bahwa hal ini bermula dari upaya bunuh diri yang dilakukan oleh seorang budak wanita tua yang bekerja di bagian dapur.

Budak tersebut ternyata memulai kobaran api saat ia tengah memasak dan sedang dalam kondisi dirantai pada kompok yang tengah menyala.

Setelah dilakukan penyidikan, tim investigasi menemukan beberapa budak di loteng LaLaurie telah dalam kondisi yang mengerikan.

Sebagian besar dari para pesuruh tersebut berdiri dengan kondisi anggota tubuh yang dirantai sampai bagian tubuh mereka robek dan meregang.

Kesimpulan :

Berbagai bentuk dari sistem perbudakan di Amerika memang sangat terkenal pada zaman dulu. Hal ini membuat sistem tersebut menjadi salah satu sistem yang cukup mengerikan saat kita membayangkannya di zaman modern ini.

Pada akhirnya, sistem tersebut melahirkan beberapa bentuk hukuman paling sadis dan sangat tidak manusiawi bagi para budak Amerika. Dimulai dari pelecehan seksual yang dijadikan sebagai sarana untuk memproduksi lebih banyak budak baru.

Selain itu terdapat juga penyiksaan cap yang menjadi tanda kepemilikan dari para majikan untuk para pesuruhnya dan pemakaian rantai yang menjadi salah satu hukuman paling tidak manusiawi yang pernah ada.

Sumber :

  • Mengerikan, 7 Bentuk Hukuman Terkejam untuk Para Budak Amerika – IDN Times
  • Perbudakan – Wikipedia