Dari Tupai sampai Udang, 5 Hewan dengan Warna Merah yang Indah

Apa yang ada di pikiran sahabat Bicara ketika ada pertanyaan tentang apa saja hewan dengan warna merah yang ada di muka Bumi saat ini? Mungkin di pikiran sahabat Bicara akan melintas beberapa hewan yang sudah sering kita temui di kehidupan sehari-hari.

Misalnya saja seperti kepiting dengan warna merah yang khas. Selain itu, juga ada beberapa jenis hewan lain seperti kupu-kupu, ikan, burung, dan bahkan ular yang sudah biasa kalau mereka mempunyai warna merah bukan, sahabat Bicara?

Lantas, bagaimana jadinya kalau warna merah juga dimiliki oleh beberapa hewan lain yang bisa dibilang sangat langka? Hal ini disebabkan karena beberapa jenis hewan tersebut biasanya mempunyai warna yang telah umum dan akrab kita kenal.

Namun, uniknya beberapa hewan dengan warna merah ini ternyata tampak lebih indah dan cantik nih, sahabat Bicara. Kira-kira jenis hewan apa saja ya yang mempunyai warna merah tidak biasa ini? Yuk, kita simak!

1. Tupai Merah, Hewan dengan Warna Merah yang Dapat Membantunya untuk Berkamuflase

Tupai Merah, Hewan dengan Warna Merah yang Dapat Membantunya untuk Berkamuflase

Mungkin kebanyakan dari sahabat Bicara sudah tak asing lagi dengan hewan yang satu ini, bukan? Namun, biasanya kebanyakan dari kita sering kali melihat hewan ini dengan warna cokelat nih, sahabat Bicara. Lantas, bagaimana jadinya jika tupai ini berwarna merah, ya?

Hewan dengan nama latin Sciurus vulgaris ini merupakan spesies dari tupai pohon yang berasal dari genus Sciurus yang secara umum menyebar di seluruh Eurasia. Mereka sering banyak orang kenal sebagai hewan pengerat arboreal, terutama herbivora.

Seiring berjalannya waktu, diketahui bahwa ternyata jumlah populasi dari hewan dengan warna merah yang cantik ini mengalami penurunan. Hal ini terjadi di sekitar wilayah Irlandia, Inggris Raya, dan Italia.

Kemungkinan besar hal ini disebabkan karena adanya pengenalan tupai abu-abu timur dari Amerika Utara. Sebenarnya, tupai merah juga dapat berubah warna menjadi kecokelatan atau abu-abu nih, sahabat Bicara. Khususnya saat sedang musim dingin.

Namun, saat musim panas, warna bulu mereka kembali menjadi merah kecokelatan karena dapat memudahkan mereka untuk melakukan kamuflase. Biasanya kamuflase ini mereka lakukan di batang pohon tempat mereka tinggal.

Apakah Terdapat Kesamaan dengan Tupai pada Umumnya?

Panjang dari tupai merah dapat mencapai 20 cm dengan penambahan ekor rambut tebal sepanjang 17 cm. Uniknya, ukuran ini sama saja baik untuk jenis kelamin laki-laki maupun perempuan.

Sementara itu, untuk berat badan dari tupai ini mencapai sekitar 350 gram. Sama seperti tupai pada umumnya, ekor panjang yang tupai merah miliki juga dapat membantu mereka untuk menyeimbangkan dan mengarahkan saat melompat dari satu pohon ke pohon lainnya.

Selain itu, mereka juga mempunyai cakar yang tajam dan melengkung nih, sahabat Bicara. Hal ini membuat mereka dapat dengan mudah memanjat dan menuruni batang pohon yang lebar, cabang cukup tipis, dan bahkan dinding-dinding rumah, lho!

Kebanyakan dari populasi tupai merah habitatnya ada di boreal, tepatnya di hutan konifer yang letaknya di Eropa Utara dan Siberia. Berbeda dengan di Eropa barat dan selatan, mereka biasanya sering ditemukan di hutan berdaun lebar yang mana terdapat campuran spesies semak dan pohon.

Hal inilah yang biasanya mereka jadikan sumber makanan sepanjang tahun. Sedangkan, di sebagian besar Italia dan Kepulauan Inggris, hutan berdaun lebar sekarang kurang cocok karena strategi pemberian makan untuk tupai abu-abu yang lebih kompetitif.

2. Capung Merah, Dengan Warna Merah yang Mencolok, Mereka Tampak Sangat Cantik!

Capung Merah, Dengan Warna Merah yang Mencolok, Mereka Tampak Sangat Cantik!

Pastinya sahabat Bicara sudah sangat akrab dengan hewan yang satu ini, ya? Hewan dengan nama latin Sympetrum fonscolombii ini merupakan capung yang dari genus Sympetrum.

Uniknya, warna merah yang mencolok ini ternyata hanya dimiliki oleh jenis kelamin jantan nih, sahabat Bicara. Karena untuk yang jenis kelamin perempuan mempunyai warna yang berbeda, yaitu kuning.

Uniknya, para ilmuwan mempunyai spekulasi cukup mengejutkan saat melihat dari bukti genetik dan perilaku capung merah ini. Di mana ternyata mereka tidak berkerabat dekat dengan anggota lain dari genus Sympetrum dan para ilmuwan percaya suatu saat nanti mereka akan dikeluarkan dari genus ini.

Hewan dengan warna merah ini sering kali berkembang biak di berbagai habitat, termasuk di rawa-rawa, kolam, danau, dan juga sungai. Uniknya, mereka juga mampu mengkolonisasi kembali daerah yang semula kering setelah hujan selesai.

Hewan dengan warna merah yang indah ini dapat mencapai panjang tubuh sekitar 38-40 milimeter. Kebanyakan dari populasi capung merah biasanya mempunyai periode penerbangan utama di bulan Mei hingga Oktober.

Mereka juga sangat jarang beterbangan ketika bulan-bulan di musim dingin. Biasanya, mereka sering kali melakukan migrasi jauh ke utara hingga ke Britania Raya.

3. Monyet Howler Merah, Hewan dengan Warna Merah yang Mempunyai Raungan Sangat Keras

Monyet Howler Merah, Hewan dengan Warna Merah yang Mempunyai Raungan Sangat Keras

Kebanyakan monyet memang mempunyai rambut dengan warna hitam atau cokelat, lalu apakah ada tidak ya monyet dengan rambut warna merah? Kalau jawaban dari sahabat Bicara tidak, berarti sahabat Bicara belum pernah mengetahui jenis monyet yang satu ini, ya?

Monyet dengan nama latin Alouatta seniculus ini sering banyak orang kenal dengan nama monyet Howler merah. Kebanyakan dari spesies yang unik ini hidup di Amerika Selatan, khususnya di sekitar wilayah barat Amazon Basin di Venezuela, Peru, Kolombia, Ekuador, dan Brasil.

Seluruh populasi monyet Howler merah termasuk ke dalam famili Atelidae dan infraorder Platyrrhini yang merupakan kelompok dari monyet Dunia Baru.

Tahukah sahabat Bicara tentang fakta yang mengungkapkan bahwa monyet Howler merupakan monyet dengan ukuran paling besar yang ada di kelompok monyet Dunia Baru.

Selain itu, mereka juga banyak orang kenal karena raungannya yang keras karena dapat kita dengar hingga jarak 10 mil, lho! Maka dari itu, tidak salah kalau monyet ini termasuk ke dalam salah satu kelompok hewan dengan suara paling keras yang ada di muka Bumi ini.

Para ilmuwan berspekulasi bahwa raungan dari monyet ini dapat mencapai volume 140 desibel. Hal ini berarti setara dengan kerasnya tingkat suara dari sebuah tembakan atau ledakan petasan.

Raungannya Bahkan Lebih Kencang dari Suara Musik Rock

Selain itu, suara dari monyet Howler juga ternyata lebih kencang dari suara konser musik rock yang hanya mencapai 110, lho! Sahabat Bicara pasti bisa membayangkan bagaimana kerasnya, bukan?

Tahukah sahabat Bicara, kalau ternyata di balik suaranya yang melengking ini, ternyata monyet ini mempunyai kantung yang ada di tenggorokannya. Kantung khusus tersebut merupakan kotak suara yang dapat membuat suaranya menjadi keras.

Selain dapat membuat sang betina terpikat, ternyata suaranya yang nyaring dan berisik ini dapat juga digunakan untuk menakut-nakuti hewan atau manusia yang berusaha memasuki wilayah mereka, lho!

Dengan berat badan sekitar 7-10 kg, mereka dapat bergerak dengan memanfaatkan kedua lengan dan kaki mereka untuk menghindari pemangsa atau juga mencari makan. Uniknya, spesies Howler merah merupakan spesies yang sering kali menjadi target utama para pemburu hewan liar.

Hal istimewa lain yang monyet Howler merah miliki adalah kemampuannya yang dapat melihat semua warna sama seperti manusia. Wah, unik juga ya, sahabat Bicara?

4. Katak Tomat, Jangan Coba-Coba untuk Memangsa Katak yang Satu ini, ya!

Katak Tomat, Jangan Coba-Coba untuk Memangsa Katak yang Satu ini, ya!

Bagi kebanyakan sahabat Bicara pasti sudah tak asing lagi nih dengan hewan yang satu ini. Mereka sangat mudah dan sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana jadinya kalau katak mempunyai warna merah yang sangat mencolok, ya?

Hewan dengan nama latin Dyscophus antongilii ini merupakan hewan endemik pulau Madagaskar. Nama tomat sendiri berasal dari warna tubuh mereka yang kemerah-merahan sehingga menyerupai warna buah tomat. Khususnya untuk katak tomat betina yang mempunyai warna lebih gelap daripada yang jantan.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa populasi dari katak tomat semakin menurun setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena habitat mereka terus-menerus mengalami penyempitan dan polusi.

Selain itu, perdagangan katak sebagai hewan peliharaan juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi. Habitat asli dari hewan dengan warna merah ini ada di sekitar wilayah timur laut Madagaskar, tepatnya di daerah yang mempunyai wilayah relatif luas.

Sedangkan untuk penyebaran dari hewan ini biasanya ada di sekitar wilayah Maroantsetra, Antongila Bay, Iaraka,  Fizoana, Rantabe, dan Voloina. Kebanyakan dari populasi katak tomat hidup di hutan hujan primer, hutan pantai, semak belukar, dan beberapa daerah perkotaan.

Mereka Mempunyai Kemampuan Adaptasi yang Baik

Mereka termasuk spesies yang sangat mudah melakukan adaptasi, tetapi penurunan populasi yang terjadi di Maroansentra dapat menunjukkan fakta baru kepada kita. Bahwa mereka mempunyai batasan saat bertahan hidup di habitat perkotaan.

Secara sekilas, kita dapat membedakan jenis kelamin dari katak tomat dari segi ukuran tubuh mereka. Di mana katak tomat betina nyatanya mempunyai ukuran yang jauh lebih besar jika kita bandingkan dengan katak jantan, yaitu sekitar 10,5 cm.

Sedangkan berat badan katak betina sekitar 65 g dan untuk jantan 41 g. Selain itu, katak betina mempunyai corak warna merah atau oranye yang sangat cerah yang ada di punggung mereka.

Para ilmuwan berspekulasi bahwa warna merah pada katak tomat yang terlihat cantik ini juga dapat mereka gunakan sebagai peringatan bagi para pemangsanya. Di mana kita semua tahu bahwa di balik warna itu, katak ini mempunyai racun yang bisa mereka keluarkan dari kulitnya.

5. Udang Ceri, Spesies Udang yang Biasanya Dipelihara Bukan untuk Dimakan

Udang Ceri, Spesies Udang yang Biasanya Dipelihara Bukan untuk Dimakan

Saat pertama kali melihatnya, pasti sahabat Bicara alasan di balik sebutan udang ceri ini, bukan? Bagaimana tidak, Hewan dengan nama latin Neocaridina heteropoda ini memang mempunyai warna merah yang sangat mencolok.

Hal ini membuatnya kerap dijadikan sebagai hewan peliharaan untuk memperindah akuarium dan bukan untuk dimakan. Secara alami, sebenarnya uang mempunyai warna hijau kecokelatan, tetapi beberapa dari mereka juga mempunyai banyak variasi warna seperti kuning dan juga hitam.

Dilihat dari jenis kelamin mereka, udang betina biasanya mempunyai warna merah tua dan perut yang lebih melengkung. Berbeda dengan udang jantan yang biasanya lebih kecil dan tembus cahaya dengan perut yang lebih ramping.

Kebanyakan dari spesies ini sering kali mengonsumsi sebagian besar alga, tetapi tidak menutup kemungkinan mereka juga akan memakan bangkai dari ikan-ikan yang ada. Hal inilah yang menyebabkan mereka dikelompokkan sebagai omnivora yang berarti mereka akan memakan hampir semua bahan organik yang mereka temukan.

Kesimpulan

Berbagai macam hewan dengan warna merah yang sangat cantik pastinya akan membuat mata kita terpana melihat keunikan dan keindahannya, bukan? Bagaimana tidak, hewan-hewan ini bisa dibilang sangat unik karena sangat jarang kita temukan di kehidupan sehari-hari.

Dimulai dari hewan dengan warna merah yang membantu mereka untuk berkamuflase mengikuti habitat di mana mereka berada. Selain itu, ada juga hewan yang biasanya kita konsumsi malah dijadikan sebagai hewan peliharaan karena kecantikan dari warna merah yang mereka miliki.

Sumber

  • Red squirrel – Wikipedia
  • Red-veined darter – Wikipedia
  • Colombian red howler – Wikipedia
  • Sekeras Konser Musik Rock, Suara Monyet Howler Paling Berisik! – Metrum
  • Katak tomat – Wikipedia
  • Neocaridina davidi – Wikipedia
  • 5 Hewan dengan Warna Merah yang Cantik, dari Monyet hingga Capung – IDN Times