Mengerikan! 6 Blokade Paling Bersejarah
Pengepungan – Pixabay

Apa yang terbesit di pikiran sahabat Bicara saat mendengar kata blokade paling bersejarah yang pernah terjadi di dunia? Pastinya kita akan langsung berpikiran seputar penutupan suatu negara secara paksa dan besar-besaran oleh sekelompok orang.

Kelompok tersebut pastinya akan membuat apapun yang ada di dalam negara tersebut tidak dapat keluar.

Memang sudah menjadi rahasia umum, Pada zaman dahulu agar bisa menguasai suatu negara, kita perlu melakukan berbagai pengepungan dalam jangka waktu yang panjang.

Blokade yang dilakukan pun tidak main-main dan terkesan sangat mengerikan kalau kita membayangkan sekarang.

Hal ini disebabkan karena mereka bertujuan untuk menguras persediaan dan secara perlahan mengikis pertahanan negara tersebut agar mudah untuk ditaklukkan.

Di sisi lain, memang hanya itu satu-satunya pilihan yang bisa dilakukan oleh warga dari negara yang sedang diserang. Mereka bisa bersembunyi di balik menara pertahanan dari negara mereka.

Tentu saja, blokade terhadap satu daerah atau negara sudah tidak begitu dikenal di masa kini. Hal ini juga disebabkan karena telah dihapuskannya penjajahan di atas dunia. Hal tersebut berdasarkan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan.

Akan tetapi, bukan sejarah namanya kalau tidak tetap mencatatkan beberapa blokade paling bersejarah yang pernah terjadi. Entah diliat dari lama waktu terjadinya atau korban jiwa yang ditimbulkan. Yuk, simak blokade paling bersejarah yang pernah terjadi di dunia ini!

1. Blokade Leningrad, Blokade Paling Bersejarah dan Terlama yang Pernah Terjadi

Blokade Leningrad, Blokade Paling Bersejarah dan Terlama yang Pernah Terjadi
Blokade Leningrad – cdn

Pengepungan ini terjadi dari 9 September 1941 hingga 27 Januari 1944, tepatnya saat Perang Dunia II sedang terjadi. Pada saat itu, pasukan Nazi Jerman tiba di Leningrad yang sekarang telah berganti nama menjadi Saint Petersburg, Rusia.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melancarkan suatu rencana yang dikenal dengan Operasi Barbarossa. Operasi ini dilakukan dengan cara serangan fajar besar-besaran guna memberikan kejutan pasukan Uni Soviet pada saat itu.

Pemimpin dari Nazi, Adolf Hitler, mempunyai ide yang terkesan aneh untuk merebut bekas ibukota Uni Soviet tersebut.

Ide dari Adolf Hitler pada saat itu yaitu dengan melakukan suatu pengepungan di Leningrad. Tidak hanya memblokade daerah tersebut, tetapi ia juga memutus akses dan membiarkan penduduknya kelaparan.

Hal ini bertujuan tidak lain tidak bukan agar mereka bisa menyerah dengan sendirinya. Kita bisa bayangkan saat dikuranginya jatah makanan untuk Tentara Merah Uni Soviet hingga hanya menyisakan seperempat roti saja.

Ternyata Jerman tidak sendirian, mereka juga dibantu oleh Divisi Biru dari berbagai negara seperti Italia, Spanyol, dan Finlandia. Akan tetapi, kalau dibandingkan dari segi jumlah, tentara Uni Soviet pastinya jauh lebih banyak dibandingkan kelompok yang mengepungnya.

Keyakinan dari Seorang Pemimpin

Hitler sebenarnya sangat yakin akan suksesnya blokade yang terjadi selama kurang lebih 872 hari ini. Namun, sepertinya Dewi Fortuna malah berpihak pada Uni Soviet.

Hal ini disebabkan saat Danau Ladoga membeku, Uni Soviet langsung memanfaatkan hal tersebut sebaik mungkin.

Saat itu merupakan kesempatan yang tepat untuk pemasokan bahan pangan dan juga mengevakuasi para warga yang sakit. Akhirnya, Danau Ladoga  sampai saat ini kerap diberi julukan sebagai Jalan Kehidupan.

Pada akhirnya, kemenangan malah diraih Uni Soviet sebagai negara yang dikepung. Hal ini ditandai dengan keberhasilan mereka menghalau Nazi dan bala bantuan yang lain hingga 100 kilometer jauhnya dari Leningrad.

Hal ini sekaligus menjadi puncak kegagalan dari Operasi Barbarossa dan salah satu awal penyebab runtuhnya Nazi Perang Dunia II.

Meskipun demikian, sebenarnya di balik kemenangan Uni Soviet yang berhasil bertahan dari blokade Nazi terdapat berbagai hal buruk yang menimpa mereka.

Seperti fakta mengejutkan bahwa ternyata jumlah kematian akibat kelaparan jauh melebihi jumlah korban yang terkena peluru. Pengepungan ini menelan hampir 3 juta nyawa dari 4 juta rakyat Uni Soviet.

Hal ini kemudian menyebabkan Blokade Leningrad dinobatkan sebagai blokade paling bersejarah sepanjang yang pernah terjadi.

2. Blokade Baghdad, Penyebab dari Berakhirnya Zaman Keemasan Islam

Blokade Baghdad, Penyebab dari Berakhirnya Zaman Keemasan Islam
Blokade Baghdad – Static Wixstatic

Negara Mongolia yang dipimpin oleh cucu dari Genghis Khan, Möngke Khan membuat negaranya dinobatkan sebagai bangsa yang ambisius. Ia sebagai pemimpin mempunyai hasrat yang tak tertahankan untuk mengembangkan wilayahnya sampai ke wilayah Mesopotamia.

Pada masa itu, Kekhalifahan Abbasiyah sedang dalam masa naik daun. Hal ini disebabkan karena mereka berhasil menaklukkan Dinasti Ummayah.

Hal tersebut membuat mereka dapat dengan leluasa memindahkan ibukota kekhalifahan dari Damsyik ke Baghdad. Tempat yang kini kita kenal sebagai ibu kota Irak masa kini.

Selain itu, hal itu juga menyebabkan Baghdad dijadikan sebagai pusat dari pengetahuan dan kebudayaan di dunia. Peristiwa ini terjadi tepatnya pada Zaman Keemasan Islam.

Möngke ternyata tidak ingin meruntuhkan Kekhalifahan yang dipimpin oleh Al-Musta’shim ini secara langsung. Setelah keberhasilannya dalam merebut Alamut dari tangan Persia, Hulagu kemudian berpindah menuju ke Baghdad.

Ini bertujuan guna meminta Al-Musta’shim patuh dan menuruti permintaan untuk membantu Mongolia. Tapi ternyata, Al-Musta’shim tetap melakukan penolakan.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan Hulagu harus melakukan blokade terhadap Baghdad selama 12 hari. Hulagu kemudian membangun tenda di dua tepi Sungai Tigris untuk mengapit Baghdad.

Setelah melihat pasukan Mongolia yang semakin mendekat, Al-Musta’shim akhirnya memberikan perintah untuk mengirim sekitar 20.000 tentara guna menghadangnya. Meskipun pada akhirnya tetap ditaklukkan

Tibanya Pasukan Mongolia di Kota Baghdad

Tepat pada 29 Januari 1258, pasukan Mongolia yang telah sampai di Baghdad akhirnya melakukan pengepungan terhadap kota tersebut. Hal ini dimulai dengan melakukan penggalian terhadap parit dan bersiap untuk menjebol tembok Baghdad.

Setelah merasa terdesak, Al-Musta’shim akhirnya mengajak Hulagu untuk bernegosiasi ulang. Namun, Hulagu malah menolaknya. Selain itu, sekitar 3.000 pemuka Baghdad juga mencoba untuk melakukan negosiasi, tetapi mereka malah dibunuh oleh Hulagu.

Pada 10 Februari 1258 Hulagu dan pasukannya akhirnya berhasil memasuki wilayah Baghdad. Mereka dengan ganas melakukan pembantaian secara besar-besaran.

Peristiwa ini menyebabkan lebih dari 200.000 jiwa, termasuk filsuf dan ilmuwan dari Baghdad tewas. Bahkan, konon katanya Al-Musta’shim dibunuh oleh pasukan Mongolia dengan cara yang sadis dan tidak manusiawi.

Blokade Baghdad ini kemudian yang menyebabkan berakhirnya Zaman Keemasan Islam dengan ditandai hancurnya Rumah Kebijaksanaan atau Baitul Hikmah. Selain itu, buku serta berbagai dokumen penting seputar agama dan sains juga dibuang ke Sungai Tigris.

3. Perang Punisia III atau Akrab juga dengan Istilah Perang Kartago

Perang Punisia III atau Akrab juga dengan Istilah Perang Kartago
Third Punic War – History Collection

Blokade paling bersejarah selanjutnya terjadi sekitar 149 – 146 SM. Peristiwa ini dimulai saat Hannibal mengalami kegagalan dan Kartago yang sekarang dikenal dengan Tunisia harus tunduk pada Kekaisaran Romawi.

Kegagalan yang terjadi saat Perang Punisia II, membuat Kartago benar-benar diperas habis-habisan. Bahkan, jika Kartago ingin melakukan perang, mereka harus mendapatkan persetujuan dari Kekaisaran Romawi terlebih dahulu.

Padahal, Kartago pada saat itu telah berstatus merdeka. Akhirnya, seorang Kartago bernama Hasdrubal berinisiatif untuk mengumpulkan tentara guna melakukan penyerangan terhadap Masinissa, Raja Numidia.

Hal ini ia lakukan karena merasa penat harus selalu meminta izin perang kepada Kekaisaran Romawi.  Parahnya mereka tidak kunjung mengabulkan permintaannya.

Akan tetapi, ternyata Hasdrubal mengalami kegagalan dan memutuskan untuk melarikan diri. Sementara itu, tentara yang telah ia kumpulkan telah dibantai tak bersisa.

Dicetuskannya Perang Punisia III

Setelah itu, disebabkan karena merasa “gatal” ingin memusnahkan Kartago, Kekaisaran Romawi akhirnya menetapkan tragedi Masinissa sebagai casus belli. Selain itu, ia juga mendeklarasikan awal dari Perang Punisia III dan berakhirnya Kartago.

Kartago sebenarnya sempat ingin memutuskan untuk menyerah, tetapi rakyatnya tiba-tiba berubah pikiran. Hal ini terjadi setelah mereka mendengar persyaratan Kekaisaran Romawi perihal mereka ternyata harus meninggalkan negerinya dan pindah jauh dari laut.

Rakyat Kartago malah mulai memproduksi senjata dan juga membuat benteng untuk perlindungan. Kemudian, Kekaisaran Romawi mengangkat Scipio Aemilianus yang bertugas sebagai konsul saat melakukan perebutan wilayah Kartago.

Scipio yang membawa lebih dari 80.000 tentara Romawi bersamanya akhirnya tiba di sekitar wilayah Kartago.

Ia kemudian melakukan perebutan Nepheris, mengepung wilayah Kartago, dan juga membangun tanggul guna menghalau kapal yang ada di pelabuhan Kartago.

Meskipun demikian, para tentara Kartago tidak tinggal diam, mereka juga melakukan perlawanan. Namun, perlawanan yang mereka berikan tidak memberikan pengaruh yang signifikan.

Pada akhirnya, Scipio dan pasukannya berhasil merebut Tembok Kartago dan Byrsa. Tempat itu merupakan satu-satunya daerah paling krusial yang ada di Kartago. Setelah itu, tepatnya pada 146 SM, Scipio akhirnya berhasil menaklukkan Kartago.

Hal ini berakibat pada melayangnya sekitar 100 hingga 450 ribu nyawa tentara Kartago dan juga dijualnya 50 ribu rakyat Kartago untuk dijadikan sebagai budak Romawi.

Pada akhirnya, Kartago dijadikan Provinsi Romawi di Afrika dengan Utica, kota di utara Kartago dan tempat saat Scipio menginjakkan kakinya untuk pertama kali, sebagai ibu kota.

Kesimpulan

Pengetahuan seputar sejarah memang selalu membuat kita malah semakin ingin tahu akan hal tersebut.

Memang, itulah salah satu keunikan sejarah. Sejarah tak pernah bisa lekang oleh waktu dan akan selalu ada. Salah satu sejarah yang mungkin sangat jarang kita kenal saat mendapatkan ilmu baik dari sekolah ataupun perkuliahan adalah seputar blokade.

Sebenarnya, blokade memang cukup terkenal pada zaman dahulu. Akan tetapi, seiring perkembangan dari masa ke masa, blokade mulai ditinggalkan karena dianggap kuno dan tidak efisien.

Namun, bukan sejarah namanya kalau tidak bisa membuat kita mengenal hal tersebut. Faktanya pada zaman dahulu pernah terjadi beberapa blokade paling bersejarah.

Hal ini bisa dilihat entah dari korban jiwa yang ditelannya ataupun perihal waktu yang dibutuhkan. Dimulai dari blokade terlama yang pernah terjadi di dunia ini sampai blokade yang dipicu karena berawal dari perang saudara.

Nah, bagaimana nih Sahabat Bicara informasi seputar blokade paling bersejarah yang pernah terjadi di dunia ini? Cukup menarik bukan? Akan tetapi, pembahasan seputar blokade tidak hanya sampai di sini nih sahabat.

Kita nanti akan lanjut mengajak kalian untuk mengetahui lebih banyak blokade-blokade mengerikan yang pernah terjadi di peradaban manusia kita ini. Jadi, sampai ketemu di artikel selanjutnya mengenai blokade ya Sahabat Bicara

Sumber :

  • 6 Pengepungan Paling Bersejarah dalam Peradaban Manusia – IDN Times
  • Blokade – Wikipedia