konten prank di Youtube

Konten prank di Youtube memang sedang diminati oleh banyak orang. Youtuber luar maupun dalam negeri berlomba-lomba membuat konten ini. Sebenarnya apa alasan orang suka dengan konten seperti ini?

Teryata ada beberapa alasan ilmiah mengapa orang bisa suka dengan konten prank. Siapa sangka naluriah manusia memang senang dengan reaksi yang diberikan oleh korban. Sayangnya, banyak video prank yang kelewat batas sehingga berujung pada masalah kriminal hingga hak asasi manusia.

konten prank di Youtube
Kenapa Orang Suka Konten Prank di Youtube? Inilah Penjelasan Ilmiahnya

Senang dengan Reaksi Orang Pada Konten Prank di Youtube

Dalam buku Humiliation yang ditulis oleh Koestenbaum mengungkapkan pada dasarnya orang sangat senang melihat ekspresi dari korban prank yang cenderung kikuk, malu dan juga merasa bersalah.

Penonton sendiri tidak bisa menebak atau memprediksi reaksi apa yang akan dimunculkan oleh korban prank. Maka, reaksi yang keluar itu menjadi kejutan tersendiri. Efek kejutan inilah yang membuat orang merasa terhibur.

Kenikmatan saat menyaksikan reaksi itulah bisa menjadi candu bagi para penikmat prank. Kejutan yang muncul benar-benar menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini disebut Koestanbaum sebagai motivasi voyeuristik.

Nah, kesenangan melihat reaksi tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh berbagai media termasuk para pembuat konten di Youtube. Bahkan di Hollywood sendiri strategi prank sendri bisa menurunkan risiko kerugian dari ongkos produksi. Ternyata memproduksi video prank akan membuat biaya lebih murah. Apalagi akan banyak penonton yang senang menontonnya.

konten prank di Youtube
Kenapa Orang Suka Konten Prank di Youtube? Inilah Penjelasan Ilmiahnya

Konten Prank di Youtube Sesuai dengan Manusia yang Suka Kejutan

Penelitian dari University of Derby mengungkapkan bahwa memberi kejutan atau menakuti adalah salah satu cara manusia untuk mencapai obesesinya. Unsur kejutan dalam prank akan membuat seseorang jadi ketagihan. Maka tak heran jika prank ini lama kelamaan bisa menjadi budaya.

Saat sudah berhasil mengejutkan, maka para penonton merasakan ada kepuasaan tersendiri. Apalagi dengan kejutan yang dibawa oleh pembuat konten. Penonton akan menerka-nerka seperti apa ending dari prank tersebut. Pastinya para pembuat konten akan sebisa mungkin membuat prank yang sulit ditebak.

Sebenarnya ini adalah dorongan psikologis manusia untuk bisa menguasai atau mengendalikan orang lain. Apalagi ketika kejutan tersebut divideokan, akan ada tujuan lainnya yaitu supaya terkenal alias viral. Para penonton juga merasa apa yang dirasakan oleh pembuat konten.

Ada Faktor Kesenangan Tersendiri Bagi Pembuat Konten

Kesenangan atau candu dari konten prank ternyata tidak hanya dialami oleh para penonton saja. Pembuat konten juga akan merasa ketagihan dalam membuat konten sejenis ini. Menurut kriminolog Tony Blockley, hasrat menakuti adalah obsesi manusia.

Pada dasarnya manusia akan senang memberi kejutan atau menakuti orang lain. Apalagi jika reaksi dari korban prank tersebut sesuai dengan ekspektasi seseorang. Bisa diibaratkan reaksi kroban akan menyuapi ego dari si pembuat konten. Apalgi jika konten tersebut disukai oleh audiens bahkan mendapatkan banyak pujian.

konten prank di Youtube
Kenapa Orang Suka Konten Prank di Youtube? Inilah Penjelasan Ilmiahnya

Menurut Blockey, prank bukan hanya mengejutkan atau menakuti sesuatu. Seseorang akan melakukannya untuk mencapai sesuatu. Manusia akan mendapatkan dominasi ketika melakukan konten prank di Youtube. Misalnya pada tayangan dengan pelaku prank adalah laki-laki dan korbannya perempuan.

Menurut Blockey, hal ini sudah sangat jelas. Prank adalah cara yang dilakukan pria untuk memperhatankan dominasi pria. Apalagi memang masyarakat yang masih sangat menjunjung tinggi maskulinitas. Kuatnya hasrat menguasai juga menjadi penyebab orang sangat senang dengan konten prank.

Jika korban berhasil ditakuti maka dengan kata lain orang tersebut sudah dikuasai. Sebenarnya korban prank hanya sebagai objek semata. Apalagi, para pembuat konten akan merasa terhubung secara sosial sebab akan banyak orang yang turut berkomentar akan peristiwa tersebut.

Melihat fenomena ini maka sebaiknya konten prank di Youtube harus dilakukan secara bijak. Lelucon sebenarnya adalah kebenaran yang dibungkus dengan senyuman. Sayangnya prank bukan sebuah lelucon. Memang benar lelucon memiliki unsur kesengajaan dan pelampiasan emosi.

Namun, jangan sampai lelucon ini hanya bertitik pada kesenangan untuk menjadi lebih dominan. Bahkan bisa merendahkan orang lain yang berbeda etnis, ras atau agama. Prank seperti inilah yang justru bisa berdampak psikologis serius pada korban.

Kesimpulan

Ternyata memang ada alasan psikologis mengapa konten prank di Youtube amat digemari. Kesukaan manusia terhadap reaksi dan kejutan menjadi alasan. Hanya saja, konten harus dijaga agar tidak berlebihan karena bisa berdampak buruk bagi korban.

Banyak hal mengenai sains dan ilmiah yang berhubungan dengan hidup kita sehari-hari. Maka, bila kamu ingin mendapatkan informasi seputar sains bisa mendapatkannya hanya di Bicara Indonesia.

Sumber :

  • Kenapa Orang Suka Nonton Prank? – Remotivi
  • Konten Prank Diminati, Kenapa Orang Senang Melihat yang Lain Susah? – Halodoc