Lubang Hitam

Bisa kita membayangkan jika tubuh kita terhisap Lubang Hitam? Lalu, jika terhisap Lubang Hitam, ke mana kita akan pergi? Kemudian kita berada di lorong panjang dalam Lubang Hitam. Tetapi, menurut Richards Massey dari Durham University, kita tidak akan bisa kembali jika terjatuh ke Lubang Hitam. Bahkan kita akan hancur karena tekanan gravitasi yang sangat kuat. Lubang Hitam sendiri tercipta karena adanya ledakan bintang raksasa.

Ledakan tersebut kemudian berubah menjadi inti yang memiliki tekanan gravitasi yang jatuh menjadi singularitas. Singularitas dipahami sebagai suatu objek dalam ruang-waktu di alam semesta yang memiliki kepadatan dan gravitasi yang tak terhingga. Artinya inti Lubang Hitam itu tidak terhingga dan cahaya sekali pun tidak dapat lolos darinya. Meski begitu, beberapa penelitian masih meneliti kemungkinan-kemungkinan lainnya ke mana kita akan pergi jika terhisap Lubang Hitam. Dilansir dari Space, berikut adalah prediksi tujuan Lubang Hitam.

Teori Lubang Hitam

Sebelum mengetahui prediksi para ilmuwan tentang tujuan Lubang Hitam, alangkah lebih baiknya kita memahami terlebih dahulu teori Lubang Hitam yang dikemukakan para ilmuwan. John Michell dan Pierre-Simon Laplace pada abad ke-18 pertama kali mengemukakan teori Lubang Hitam yang lalu dikembangkan oleh Karl Schwarzschild. Lalu, pa5da 1916, Albert Einstein lah yang mempopulerkannya melalui teori relativitas umum. Kemudian Stephen Hawking semakin mempopulerkannya.

Albert Einstein pada 1905 menetapkan teori relativitas khusus. Dalam teori tersebut, anggapan dasarnya adalah cahaya bergerak melalui ruang hampa dengan kecepatan konstan. Kelajuan cahaya tersebut tidak bergantung pada kelajuan sumber cahaya maupun pengamatnya. 10 tahun kemudian, Einstein menghabiskan waktunya untuk menciptakan teori relativitas umum pada 1915. Dalam teori tersebut, objek besar dapat menyebabkan distorsi atau perubahan yang menyimpang atas ruang-waktu, yang dirasakan sebagai gravitasi.

Teori ini menjelaskan sebuah bola seperti Bumi yang berada di dalam trampolin raksasa luas angkasa. Dari teori relativitas umum ini pula, massa besar menciptakan lubang hitam yang ada di antara ruang-waktu. Bahkan ia menyebut di sekeliling permukaan lubang hitam adalah horizon peristiwa.

Menuju Wormhole atau Lubang Cacing

Ke Mana Kita Akan Pergi Jika Terhisap Lubang Hitam?

Para ilmuwan memprediksi jika Lubang Hitam memiliki worm hole atau lubang cacing. Dugaan itu menunjukkan bahwa worm hole dapat mengantar kita menuju galaksi lain dan merupakan jalur menuju alam semesta yang tidak kita ketahui. Gagasan tersebut pernah dicetuskan Albert Einstein bersama dengan Nathan Rose saat membuat teori tentang jembatan yang menghubungkan ruang dan waktu pada tempat yang berbeda pada 1935.

Kip Thorne mengembangkan teori tentang benda-benda yang akhirnya berhasil mengarungi ruang-waktu dalam Lubang Cacing. Kip Stephen Thorne adalah seorang fisikawan yang berkontribusi besar terkait fisika gravitasi dan astrofisika yang berasal dari Amerika Serikat. Teori tersebut dibukukan dengan judul The Science of Interstellar. Berdasarkan teorinya tersebut perjalanan melewati Lubang Cacing hanyalah fiksi ilmiah, dan tidak ada bukti bahwa di dalam lubang hitam terdapat wormhole. Sayangnya, untuk membuktikannya kita tidak cukup memiliki bukti kuat untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam Lubang Hitam.

Lubang Hitam Menuju White Hole

White hole atau Lubang Putih merupakan teori yang dikemukakan Igor Novikov pada 1964. Teori ini mencetuskan sifat-sifat Lubang Putih yang berbeda dari Lubang Hitam. Kedua lubang tersebut sebetulnya terhubung, sehingga Lubang Putih adalah lubang di mana semua materi yang dihisap oleh Lubang Hitam dimuntahkan. Para peneliti masih meneliti adanya hipotesis tersebut.

Carlo Rovelli dan Hal M. Haggard mengklaim adanya metrik klasik yang memperkuat persamaan Einstein yang berada di luar wilayah ruang-waktu. Benda yang masuk ke Lubang Hitam telah hancur dan dikeluarkan melalui Lubang Putih.

Stephen Hawking juga berkontribusi tentang teori kuantum yang menjelaskan bahwa Lubang Hitam memancarkan partikel dan radiasi. Ia mengkritik teori ini terdapat kesalahan. Sehingga masih perlu dibuktikan secara konkret apakah Lubang Putih benar-benar ada atau tidak. Karena sejauh ini, kita baru menemukan Lubang Hitam saja.

Terombang-Ambing, Tidak Mengarah Ke Manapun

Teori Lubang Hitam yang dikenal dengan AMPS, atau hipotesis firewall diteliti oleh Joseph Polchinski, James Sully, Donald Marolf, dan Ahmed Almheiri. Dalam hipotesis firewall atau Firewall AMPS, mereka mengemukakan teori bahwa mekanika kuantum capat mengubah cakrawala peristiwa menjadi dinding api raksasa. Sehingga, segala sesuatu yang bersentuhan akan terbakar. Artinya, Lubang Hitam tidak akan menuju ke mana pun sebab tidak ada yang bisa masuk ke dalam karena terbakar. Jika terhisap Lubang Hitam, teori ini kemudian menjelaskan bahwa jika kita masuk ke dalamnya, kita tidak akan menuju ke mana pun.

Tetapi teori ini melanggar teori relativitas umum Einstein. Ketika kita melewati horizon peristiwa, kita tidak akan merasakan sesuatu karena kita akan terjun jatuh bebas. Menurut prinsip kesetaraan, kita tidak dapat merasakan efek dari gravitasi yang kuat tersebut.

Benarkah Lubang Hitam Ada?

Stephen Hawking mencetuskan studi bantahan adanya horizon peristiwa pada 2014. Sebagai gantinya, ada horizon nyata, yang akan menghentikan cahaya yang bergerak menjauh dari Lubang Hitam, dan dapat bertahan dalam beberapa periode. Horizon nyata akan terlihat untuk mempertahankan unsur dan energi sebelum melepaskannya di waktu selanjutnya. Penjelasan Hawking tersebut pas dengan teori kuantum. Hawking sendiri mengatakan bisa saja Lubang Hitam tidak ada.

Kesimpulan

Itulah teori-teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan untuk menjawab pertanyaan di atas.

Lubang Hitam dikemukakakn pada abad ke-18 oleh John Michell dan Pierre-Simon Laplace. Teori Lubang Hitam menarik pengamatan oleh para fisikawan seperti Albert Einstein dan Stephen Hawking untuk mengembangkan teori tersebut.

Dalam beberapa teori, ada kemungkinan kita akan menuju ke alam semesta lain melalui Lubang Cacing, terlempar melalui White Holes dalam bentuk yang remuk. Bahkan terbakar hancur atau hanya terombang-ambing tak tentu ruang dan waktu di dalam Lubang Hitam.

Jika kita terhisap Lubang Hitam, kita tidak tahu pasti yang akan terjadi pada diri kita. Saat ini para ilmuwan masih memiliki keterbatasan untuk mengetahui jawaban pasti. Apakah kita akan dilempar melalui White Hole? Atau ternyata kita akan terbakar?

Sumber :

  • Where Do Black Holes Lead? – Space.
  • Einstein’s Theory of General Relativity – Space.

(Diakses 13 Juni 2020)